BONTANG – Warga Nyerakat Kiri seperti dianaktirikan. Pasalnya, sebuah dusun di Kelurahan Bontang Lestari itu masih terdapat penduduk yang belum menikmati listrik PLN. Seperti yang diutarakan Ketua RT 10, Muhammad Tahir.
Dia menjelaskan, di wilayahnya masih terdapat 9 kepala keluarga (KK) yang belum mendapat penerangan. Ketika malam hari, warga hanya menggunakan pelita. Tahir pun merasa miris melihat warganya. Akan tetapi Ia mengaku tak bisa berbuat apa- apa.
“Ada yang pakai genset, tapi hanya beberapa jam saja sudah mati,” jelasnya kepada awak Kaltim Post (induk Bontangpost.id), Jumat (30/8).
Tahir menjelaskan, awal tahun ini sempat pihak PLN Bontang mengecek lokasi di kawasan tersebut. Akan tetapi hingga kini tidak ada tindak lanjut. Sementara, Tahir maupun warganya masih menunggu kepastian untuk penyambungan listrik ini.
“Mereka (PLN, red) ke sini cek lokasi, malah dikira perumahan. Sempat disampaikan katanya mau dikomunikasikan dulu dengan atasannya,” ucapnya.
Keluhan tak henti-hentinya. Bahkan Tahir mengatakan meminta kepada warganya untuk bersabar. Dalam kondisi ini sebagai Ketua RT, Ia tentu memperjuangkan kesejahteraan warganya dengan harapan ada perhatian dari pemerintah.
“Warga mengeluh ke saya. Tapi memang kami belum pernah mengusulkan untuk listrik ini,” ujar pria yang membawahi 62 KK tersebut.
Tidak hanya listrik, jalan di kawasan itu pun dikeluhkan. Betapa tidak, akses yang digunakan warga telah rusak parah, berlubang hingga licin kala hujan tiba. Tahir mengaku sejauh ini belum tersentuh oleh pemerintah. Akses tersebut merupakan jalan utama warga menuju Dusun Nyerakat.
“Kasihan warga selalu terhambat beraktivitasnya. Kalau tidak bisa dicor, paling tidak pengerasan saja,” keluhnya.
Dia mengaku, selama ini warga hanya melakukan swadaya untuk membeli batu untuk menimbun jalan Setya Lencana sepanjang 5 kilometer tersebut. Mirisnya, Tahir bersama warga mengumpulkan bekas aspal untuk menambal lubang jalan.
“Mungkin karena pelosok makanya tidak disentuh. Tapi kita tahu persisnya seperti apa. Sudah pernah mengajukan ke dinas terkait, tapi katanya defisit,” imbuhnya. Ia berharap, wilayahnya itu mendapat perhatian dari pemerintah. Baik dari segi penerangan maupun infrastruktur jalan.
Sementara itu, Manager PLN Bontang, Alimuddin menyampaikan, belum dilakukannya penyambungan listrik ke 9 KK itu karena status lahannya belum ada. Namun pihaknya akan segera melakukan komunikasi dan mendorong RT setempat untuk meminta kejelasan lahan ke pemerintah. “Itu karena ada surat edaran dari Setda, kalau tanahnya itu belum berstatus. Kalau kami siap saja untuk menyambung listrik ke sana,” katanya. (*/rsy/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: