Persiapan Mepet Jadi Kendala
BONTANG – Keberuntungan lagi-lagi belum memihak di skuat usia dini Bontang. Setelah gagal di Piala Soeratin beberapa waktu silam, kini giliran U-15 Bontang melalui ajang Danrem Cup juga harus puas dengan posisi runner-up setelah takluk di final melawan U-15 Mahulu dengan skor tipis 0-1.
Pelatih Kepala Bahrollah Said mengatakan, sejatinya pertandingan dikuasai oleh anak didiknya. Terbukti penguasaan bola lebih banyak dimainkan oleh U-15 Bontang dengan statistik 60:40. “Faktor rezeki yang belum ada karena penguasaan bola kami unggul,” ungkap Bahrollah.
Bahkan di menit-menit akhir babak kedua Ahmat Fahrezi melewatkan peluang emasnya ketika skema jebakan offside yang diterapkan lawan tidak berhasil. Pemain cerdik ini tinggal berhadapan dengan kiper namun sontekannya tidak mengarah ke gawang, sehingga pertandingan dilanjutkan melalui perpanjangan waktu 2×10 menit.
Petaka terjadi di 5 menit menjelang perpanjangan waktu kedua selesai. Serangan dari sisi kiri pertahanan U-15 Bontang gagal diantisipasi oleh keempat bek U-15 Bontang, bola lantas diumpan ke pemain depan lawan yang sudah berdiri bebas. Dengan sekali sepakan di sudut yang tidak bisa dijangkau oleh penjaga gawang U-15 Bontang Sahrul, kedudukan menjadi 0-1 untuk Mahulu.
Torehan hasil ini cukup diterima oleh jajaran pelatih. Mengingat waktu persiapan yang mepet membuat program kepelatihan hanya lebih kepada menjalin koordinasi semua lini. “Kami menerima, bayangkan persiapan hanya 10 hari. Jadi hasil ini menurut kami sudah terbaik,” paparnya.
Akan tetapi skuat ini tidak akan dibubarkan sehubungan dengan adanya turnamen Piala Borneo PBFC dengan kategori umur yang sama akan dilaksanakan pada 22 Oktober. Hal ini sudah mendapat persetujuan dari Ketua Askot PSSI Bontang Andi Faisal Hasdam.
Tak lupa, Bahrollah juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung U-15 Bontang terutama kepada manajer, orang tua, dan sekolah yang telah memberikan dispensasi siswanya yang tergabung dalam tim ini.
Terpisah, manajer tim Bahtiar Bagenda mendapatkan informasi adanya dugaan pengunaan pemain yang tanpa melakukan proses screening dari pihak lawan. Saat itu, ia langsung menghampiri panitia pelaksana untuk membukakan data pemain. Namun, panitia beralasan data berada di sekretariat yang jauh dari lokasi pertandingan.
“Saya dapat informasi itu dari tim medis lapangan, oleh karena itu kami akan mencari data akurat terlebih dahulu,” kata Bahtiar. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: