BONTANG – Tensi tinggi mewarnai semifinal cabang sepak bola Porprov 2018. Bontang yang menantang tuan rumah, Kutim, memberikan perlawanan sengit. Sayang, laga yang seharusnya memberikan suguhan menarik, diwarnai kepemimpinan wasit yang dinilai tim Bontang berat sebelah.
Ketua Askot PSSI Bontang Andi Faiz menyebut Mugiono yang memimpin laga, Senin (10/12) malam, itu banyak merugikan timnya. Peluit seakan mudah sekali berbunyi jika pemain Bontang menyentuh skuat Kutim. “Kalau kami yang dijatuhkan, tidak ada pelanggaran,” sesalnya.
Pada menit ke-40 Bontang sempat mogok bertanding. Buntut dari kartu kuning yang diberikan wasit. Sikap ini justru memancing amarah suporter Kutim. Botol air mineral beterbangan ke bench Bontang.
Faiz juga menyoroti kesiapan panpel. Pasalnya, beberapa pihak yang tak berwenang justru berada di sekitar bench pemain. “Harusnya tidak boleh. Coba buka peraturan itu dilarang,” ungkapnya.
Jelang berakhirnya pertandingan, tim Kota Taman sejatinya berkesempatan menambah pundi-pundi gol lewat skema open play. Namun, Mugiono memilih memberikan Bontang tendangan bebas. Padahal mereka masih menguasai bola. “Itu harusnya keuntungan buat kami. Bukan langsung diberi hadiah tendangan bebas,” kata Faiz.
Usai pertandingan, pemain Bontang mencoba mendatangi wasit untuk menanyakan keputusan yang kurang tepat. Beberapa aparat langsung mengamankan sang pengadil lapangan.
Kembali publik Kutim bereaksi. Botol air mineral langsung diarahkan kepada pemain dan official Bontang. Beberapa pemain dan official tim bahkan ada yang kena pukul. Salah satunya dialami Mokko. Ia terkena pukulan di bagian belakang kepala.
Untuk mendinginkan situasi, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang bahkan sampai turun ke lapangan untuk menenangkan pemain dan suporter.
Skuat Bontang dibawa menuju locker room dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Termasuk saat meninggalkan Stadion Kudungga. “Kalau seperti ini untuk apa diadakan Porprov. Pemain yang benar-benar bagus justru tidak terpilih (ke tim PON Kaltim) akibat keputusan wasit,” ujar Faiz.
JALANNYA PERTANDINGAN
Sejak peluit dibunyikan, Kutim dan Boensi pertandingan meninggi sejak wasit Mugino membuka laga. Dobrakan kedua tim silih berganti.
Menit ke-24, tim Bontang harus ditinggal sang pelatih Yusuf Supriansyah akibat diganjar kartu merah. Dia dinilai berlebihan saat memprotes wasit.
Tuan rumah unggul 11 menit kemudian melalui tendangan bebas Aljabar Ilmi. Sepakan pemain nomor punggung 10 itu meluncur deras ke sisi kanan gawang. Tanpa dapat dijangkau kiper Bontang, M Syahru Ramadhan.
Gol yang dinanti publik Kota Taman terjadi menit ke-52. Berawal dari eksekusi tendangan bebas Fikal Setiawan dari sisi kanan. Bola menukik di sudut atas gawang tuan rumah. Tanpa dapat dijangkau kiper Kutai Timur.
Petaka tim Bontang terjadi menit 84. Pemain nomor punggung 4 David gagal mengahalau bola dengan sempurna. Sapuannya justru mengarah ke mulut gawang. Penyerang Kutim Fandi Achmadsyah tinggal membelokkan arah bola menuju sudut yang tidak dapat dijangkau Ramadhan.
Hingga peluit panjang wasit dibunyikan, kedudukan tidak berubah. 1-2 untuk kemenangan tuan rumah.
Sementara, pelatih Bontang Yusuf Supriansyah meminta kepada anak asuhnya untuk melupakan kekalahan ini. Serta fokus menatap pertandingan perebutan medali perunggu.
“Pertandingan sudah usai. Besok (hari ini, Red) melawan Balikpapan jadi saya minta pemain jaga kondisi,” terangnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post