bontangpost.id – Siapa yang menyangka gembong narkoba jaringan internasional berasal dari Kalsel. Dia adalah Fredy Pratama (38). Bareskrim Mabes Polri mengungkap ini Selasa (12/9).
Pemilik nama samaran Miming, The Secret, Cassanova, Mojopahit dan Airbag itu sebelumnya dikenal sebagai pebisnis telepon seluler yang terkenal besar di Banjarmasin.
Fredy belum berhasil ditangkap. Berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO). Diduga masih bersembunyi di Thailand. Meski begitu, polisi telah mengamankan asetnya di berbagai daerah. Termasuk di wilayah Kalsel.
Total sebanyak 19 aset yang berhasil disita di Kalsel. Ada 14 aset tidak bergerak berupa tanah dan bangunan. Lima aset bergerak lagi yang terdiri dari empat mobil mewah, dan satu moge merek BMW. Jika diuangkan seluruh aset itu, nilainya mencapai Rp43,9 miliar. Rinciannya Rp41 miliar aset tak bergerak, dan Rp2 miliar lebih aset bergerak.
Salah satu aset tak bergerak disita Mabes Polri adalah ruko di Jalan Djok Mentaya, Banjarmasin Tengah. Di situ terdapat Shanghai Palace Restaurant, Beluga Cafe, dan Mentaya Inn.
Aset ini tidak dikelola Fredy secara langsung. Namun dikuasakan kepada Lian Silas. Orangtuanya itu juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) dari uang narkoba Fredy.
“Dia (Fredy) orang Kalsel. Orangtuanya (Silas) tersangka TPPU,” terang Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel AKBP Ernesto Saiser, usai Bareskrim Polri menyampaikan secara virtual pengungkapan kasus sindikat Transnational Organized Crime (TOC) Narkotika serta TPPU hasil penjualan narkoba jaringan Fredy Pratama, Selasa (12/9) kemarin.
Masuknya narkoba di Kalsel diduga dari sindikat jaringan Fredy. Pasalnya, dari berbagai motif penyelundupan narkoba yang berhasil digagalkan oleh Polda Kalsel sebelumnya, mirip dengan modus Fredy. Contohnya dari warna dan tulisan di bungkus kemasan teh China.
Selain itu, jaringan ini juga memakai alat komunikasi tak lazim, yakni menggunakan BlackBerry Messenger Enterprise, Threema, dan Wire Secure Messenger. “Banyak sekali kemiripan,” tukas Saiser.
Ia menerangkan sepanjang tahun 2019 sampai 2023, Polda Kalsel berhasil menyita sabu-sabu seberat 1,3 ton, 284.228 butir ekstasi, dan 763,97 gram serbuk ekstasi. Dari sejumlah barang bukti itu, beberapa di antaranya dikemas dengan teh China yang berasal dari Thailand, Myanmar, dan Laos (The Golden Triangle).
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyampaikan pengungkapan kasus tersebut dimulai dengan adanya operasi bersama atau join operating yang hingga kini masih dilakukan. Khususnya mencari tersangka utama Fredy.
Dia mengatakan sejak 2020 sampai dengan 2023, terdapat 408 laporan polisi dengan 884 tersangka yang sudah ditangkap. Seluruhnya terkait dengan jaringan Fredy. Menurutnya, sindikat ini sangat rapi dan terstruktur. Ada yang mengatur bagian keuangan, hingga pembuat dokumen.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: