MELIHAT perkembangan kenaikan harga komoditas pangan, Komisi II DPRD akan mengambil langkah cepat. Hal ini sebagai bentuk antisipasi menjaga stabilitas harga.
Sekretaris Komisi II Suwardi memandang perlunya memanggil pihak terkait guna meminta keterangan lebih. Menurutnya, ada beberapa faktor berkurangnya jumlah pasokan yang tersedia.
“Saya berharap pemerintah supaya bisa mengidentifikasi penyebab dari situasi ini,” kata Suwardi saat dihubungi Bontang Post, kemarin (7/4).
Pertama, terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, beberapa komoditas dipasok dari luar Bontang. “Kami minta pemerintah untuk memperhatikan pasokan BBM yang dipakai transportasi untuk pengiriman komoditas pangan ,” terangnya.
Selain itu, ia juga bakal menjadwalkan pertemuan dengan PT Pertamina. Guna mendengarkan pemaparan mengenai ketersediaan pasokan BBM.
Di sisi lain, Suwardi menilai gagalnya panen bisa juga menjadi salah satu faktor naiknya harga komoditas pangan. Berkaitan dengan itu, politisi Gerindra ini tidak bisa memberikan solusi. Dikarenakan situasi itu dilakukan petani untuk menutup kerugian pasca gagal panen.
Akan tetapi, Suwardi berharap adanya stabilitas harga. Agar pedagang tidak menaikkan harga secara tidak wajar. “Harus ada standarisasi harga,” singkatnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II Arif mengatakan perlunya laporan data dari Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) sehubungan dengan kondisi ini. Akan tetapi antisipasi harus segera dilakukan agar kenaikan tidak semakin signifikan.
“Saya belum terima data dari Diskop-UKMP, nanti saya akan meminta. Tetapi ini perlu antisipasi segera,” ungkap Arif.
Senada, Ketua Komisi II Ubayya Bengawan berharap harga stabil kembali. Caranya dengan memastikan stok komoditas pangan tersebut tercukupi. Ke depan Komisi II bakal memanggil pihak berwenang untuk membahas mengenai permasalahan ini.
“Harus ada pengawasan dari instansi terkait. Kami akan panggil pihak terkait untuk mengantisipasi lonjakan harga itu. Kalau penyebabnya BBM ya kami panggil PT Pertamina,” tandas Ubayya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: