PULAU Beras Basah terus dipercantik. Setelah pembangunan jembatan, kini Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Bontang merencanakan pembangunan tiga cottage di destinasi wisata maritim unggulan Kota Taman ini. Anggaran sekira Rp 2 miliar dikucurkan untuk mewujudkannya.
“Untuk pembangunan cottage memang tahun ini sudah kami anggarkan, ada Rp 2 miliar. Kemarin kami sudah datangkan konsultan dari Bandung. (Mereka) sudah datang ke Beras Basah,” kata Kepala Dispopar Bontang, Bambang Cipto Mulyono kepada awak media, Kamis (17/1/2019).
Diterangkan, saat ini Dispopar tengah menyusun site plan untuk pembangunan cottage. Lantas akan dilanjutkan penyusunan detailed engineering design (DED). Kata Bambang, bila site plan sudah selesai, akan memudahkan dalam penataan Beras Basah secara keseluruhan. Termasuk penataan para pedagang yang berjualan di sana.
“Karena orang-orang yang berjualan ini rencananya kami buatkan pelataran khusus. Agar terfokus di satu tempat. Sehingga tidak ada lagi yang berjualan di luar tempat yang telah ditentukan,” terangnya.
Hanya saja lantaran anggaran yang terbatas, untuk sementara ini baru cottage yang dianggarkan pembangunannya. Rencananya, proyek pembangunan cottage ini akan dilelang Februari. Dengan anggaran sekira Rp 2 miliar berikut perencanaanya yang meliputi tiga cottage.
“Pelatarannya belum masuk (di anggaran). Hanya cottage saja karena cottage-nya juga besar biayanya. Kemarin itu (anggarannya) dihitung-hitung (cukup untuk) tiga cottage-lah. Karena cottage-nya nanti tidak di atas pulau ini, tapi agak ke laut,” ungkap Bambang.
Kata dia, proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) setidaknya membutuhkan waktu 45 hari. Sehingga setelah pemenang lelang diketahui, diperkirakan pembangunan sudah bisa dilakukan sekira April. Dengan perkiraan pengerjaan empat sampai lima bulan, ditargetkan tiga cottage ini bisa selesai dibangun pada Agustus atau September.
Cottage ini, sambung Bambang, bakal disewakan kepada para pengunjung Beras Basah kelak. Sehingga mendatangkan pendapatan daerah untuk Bontang. Pun demikian, Dispopar telah memiliki rencana menarik retribusi untuk kunjungan ke Beras Basah. Namun realisasinya menunggu Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (Ripparda) disahkan menjadi peraturan daerah (Perda)
“Harapan ke depan, nanti setelah ada Perda Ripparda, tentunya kami buatkan turunan peraturan wali kota (Perwali) tentang retribusi pariwisata yang akan kami berlakukan,” jelasnya.
Penyusunan Perda Ripparda ini, lanjut Bambang, telah masuk di Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Bontang pada tahun ini. Harapannya perda ini dapat segera disahkan. Karena ketika Ripparda sudah disahkan menjadi perda, pemkot memiliki dasar hukum untuk menarik retribusi itu.
“Nanti tata kelolanya (Beras Basah) akan kami ubah. Kami tariklah (retribusi). Termasuk cottage akan kami sewakan,” urai Bambang. “Kami tunggu perda-nya dahulu. Nanti kami akan buatkan perwali-nya sebagai dasar kebijakan untuk menarik retribusi. Karena kita belum punya perda retribusi pariwisata,” tegasnya. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: