BONTANG – Program pemberdayaan budidaya rumput laut oleh Departemen CSR Pupuk Kaltim kembali dilakukan, 8-12 Februari lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja 2018 yang dilaksanakan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) bagi mitra binaan pembudidaya rumput laut.
Rombongan yang terdiri dari 10 orang tersebut melakukan study banding ke wilayah binaan Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut (LP2BRL) Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia di 3 Kabupaten Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Teluk Laikang, Kabupaten Takalar, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Pangkep.
“Peserta yang diberangkatkan merupakan perwakilan binaan di Malahing, binaan Tihi-Tihi, Gusung, Loktuan, Selangan, Bontang Kuala, pendamping dari Himpunan Pembudidaya Perikanan dan Kelautan (HPPK) Bontang, serta pendamping dari Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang,” papar Staf CSR Pupuk Kaltim Ikhsan Usman mewakili Manager CSR Pupuk Kaltim Dwi Pudyasmoro.
Kegiatan pemberdayaan budidaya rumput laut telah aktif dilakukan oleh CSR Pupuk Kaltim sejak 2015 lalu dengan tujuan meningkatkan SDM yang ada di pesisir melalui kemampuan membudidayakan rumput laut, mempercepat transfer teknologi dan informasi mengenai budidaya rumput laut, mendorong semangat usaha nelayan pesisir dalam bidang rumput laut, meningkatkan ekonomi masyarakat melalui produksi rumput laut, hingga ingin membentuk masyarakat yang mandiri.
Adapun daerah pesisir yang pernah menjadi sasaran dalam program ini, diantaranya Loktuan, Bontang Kuala, Malahing, Gusung, Tanjung Laut, Selangan, Tihi-Tihi, Tanjung Laut Indah, Tanjung Limau, Segendis-Loktunggul, Pagung, dan Berebas Tengah.
“Alasan berkunjung lantaran ingin melihat kesuksesan pembudidaya rumput laut dan kebun bibit di Teluk Laikang, Kabupaten Takalar. Kemudian, ada pabrik industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maros, serta lokasi riset kantor LP2BRL di Kabupaten Pangkep untuk mendapat pengarahan pengelolaan kelompok pembudidaya sampai dengan proses pemasaran,” urai Iksan yang juga ikut mendampingi kegiatan study banding.
Sejak 2015 sampai 2017, LP2BRL telah aktif menjalin kerja sama dengan CSR Pupuk Kaltim, bertindak sebagai instruktur pelatihan oleh Petrus Rani Pong Masak, S.Pi, M.Si dengan materi dan praktik cara mengembangkan produksi rumput laut bagi mitra binaan Pupuk Kaltim. Selain itu, Pupuk Kaltim juga aktif menjalin kerja sama dengan DKP3 Bontang serta HPPK Kota Bontang.
Di mana, tugas dan fungsi LP2BRL adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) budidaya rumput laut dengan menyelenggarakan fungsinya, seperti melaksanakan penelitian budidaya rumput laut dibidang sumber daya, biologi, bioteknologi, ekologi dan lingkungan, melaksanakan pengembangan teknologi budidaya rumput laut, melaksanakan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan kerja sama litbang budidaya rumput laut, serta mengelola prasarana dan sarana litbang.
Ia berharap dari pelaksanaan program ini dapat menimbulkan dampak-dampak positif. Dari segi ekonomi, terjadinya penyerapan tenaga kerja dan pengembangan pola sebelumnya yang dengan sendirinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara ekonomi dengan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia. Sementara dampak sosial, terbiasanya budaya kolektif dengan melembagakan kerja-kerja secara organisasional yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi secara bersama.
“Juga dampak dari segi budaya, terjalinnya hubungan sinergis dan harmonis antara perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan stakeholder terkait,” tutup dia. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: