BONTANG – 14 rumah warga dan Madrasah Aliyah Darul Dakwah wal Irsyad (MA DDI) di Jalan Carita, RT 11, Kelurahan Berbas Pantai menjadi korban kebakaran pada Selasa (26/12) lalu. Pihak kelurahan lantas cepat tanggap akibat kondisi itu dengan cara membuka posko peduli korban.
Menurut Lurah Berbas Pantai, Muhammad Rendhy Maulia sampai Selasa (2/1) total dana yang terkumpulkan ialah Rp 33 juta. Besaran tersebut dibagi dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, sejumlah Rp 30 juta disalurkan. Jumlah ini sudah didistribusikan kepada korban maupun yang terdampak. Rinciannya, kedua kategori tersebut mendapatkan nominal yang berbeda. “Sudah kami bagikan sebelum libur tahun baru,” kata Rendhy.
Setelah itu, pihak kelurahan merilis total bantuan yang menyusul sejumlah Rp 3 juta. Nominal ini telah disalurkan kepada korban pada hari Selasa (2/1).
Selain itu, wujud bantuan lain yang sudah tersalurkan ialah sembako berupa beras dan mie instan, pakaian bekas, pakaian dan tas sekolah, serta perlengkapan bayi. Adapun total donator sejumlah 250 orang.
“Kalau tas dan seragam dari Pemkot Bontang melalui Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Di sisi lain terdapat tambahan bantuan dari Aliansi Bontang Peduli sejumlah Rp 51 juta. Nominal tersebut terbagi dimana tiap korban memperoleh Rp 3,7 juta.
Kemarin, secara resmi posko peduli kebakaran yang digagas oleh pihak kelurahan ditutup. Namun, Rendhy mengatakan jikalau masih terdapat donator yang hendak memberikan sumbangsihnya, pihak kelurahan siap memfasilitasi.
“Hari ini (kemarin, Red.) posko peduli kebakaran dari kelurahan ditutup. Tapi bagi donator yang masih mau menyerahkan bantuan, kami siap memfasilitasi,” tambahnya.
Dikatakannya, beberapa korban masih membutuhkan uluran kasih berwujudkan alat-alat perlengkapan sekolah seperti kaos kaki anak, buku-buku, dan seragam pramuka. Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada para donatur baik itu dari instansi pemerintahan, perusahaan, paguyuban, maupun pribadi.
Sementara itu, MA DDI juga membuka posko kebakaran yang berlokasi di Raudhatul Athfal DDI. Alasan pendirian posko tersebut dikarenakan bantuan dari posko kelurahan tidak hanya fokus ke sekolah saja.
Hingga hari Rabu (3/1) pukul 16.00 Wita dana yang telah terkumpul sekitar Rp 70 juta.Rencananya, penggunaan bantuan itu diprioritaskan terhadap perlengkapan sarana sekolah.
“Prioritas untuk meja dan lemari, juga untuk perpustakaan karena buku-buku telah habis terbakar,” kata kepala sekolah MA DDI, jamaluddin.
Tercatat, kerugian yang dialami oleh pihak sekolah mencapai Rp 1 miliar. MA DDI masih membutuhkan uluran tangan guna menutup kerugian tersebut. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: