BONTANG – Kondisi armada pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) sudah banyak yang layak operasi lagi. Dari 11 unit yang ada, hanya 4 unit saja yang hingga saat ini masih bisa beroperasi. Selebihnya, kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Sekertaris Disdamkartan Ambosakka mengatakan, akibat tak bisa beroperasinya ketujuh armada tersebut, akhirnya hanya mangkrak di halaman belakang kantor Disdamkartan saja. Kondisi kerusakannya pun bermacam-macam, mulai dari mesin mobil yang sudah rusak, tangki yang bocor, hingga body yang keropos.
“Kalau diperbaiki pun justru akan memakan biaya besar. Sehingga mau tidak mau memang harus ada peremajaan mengingat kondisi armada tersebut sudah lebih dari sepuluh tahun,” ujarnya didampingi Kabid Pemadam Kebakaran, Dody Irawan, Rabu (19/7) kemarin.
Idealnya kata Ambosakka, jumlah armada yang ideal disesuaikan dengan jumlah penduduk. Rasio perbandingannya, per 10 ribu penduduk, harus tersedia 1 unit. Sehingga jumlah ideal armada di Bontang seharusnya 16 unit karena jumlah penduduk yang mencapai kurang lebih 160 ribu penduduk.
Tidak hanya masalah armada, Alat Pelindung Diri (APD) yang dimiliki petugas damkar pun juga sudah banyak yang tidak memenuhi standar. Pasalnya APD yang ada, merupakan peninggalan dari petugas-petugas terdahulu dan hingga kini belum dilakukan peremajaan. Namun demikian, untuk APD ini petugas Disdamkartan bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya, di anggaran perubahan nantinya pengadaan APD ini akan menjadi program prioritas yang dicanangkan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.
“Semoga saja bisa terealisasi tahun ini. Mengingat APD ini pada dasarnya menjadi sesuatu yang wajib harus dipakai petugas saat proses evakuasi demi meminimalisir insiden,” pungkansya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: