bontangpost.id – Kasus perundungan yang melibatkan sejumlah siswa SMP di Kota Balikpapan yang videonya viral di media sosial berakhir damai setelah melewati proses mediasi, Ahad (1/10) siang.
Proses mediasi yang berlangsung di Mapolsek Balikpapan Utara tersebut dihadiri Kapolsek Balikpapan Utara AKP Bitab Riyani, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Irfan Taufik, keluarga korban dan pelaku serta Kabid Perindungan Anak DP3AKB Balikpapan.
Kadisdikbud Balikpapan Irfan Taufik menyampaikan permintaan maaf terkait kasus perundungan yang dialami siswa salah satu SMP swasta di Balikpapan ini.
“Kami sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta maaf, ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mengawasi,” kata Irfan selepas mediasi.
Pemerintah, kata Irfan juga menyiapkan personel dari DP3AKB untuk mendampingi korban perundungan.
“Nanti jika diperlukan dari DP3AKB akan memberikan pendampingan kepada korban,” imbuh dia.
Terkait sanksi dari sekolah tempat pelaku perundungan, Irfan mengaku tidak serta merta bisa diberikan.
“Nanti akan dilihat ke depan. Yang jelas, pendekatan persuasif akan kami kedepankan,” jelas dia.
Yang tak kalah penting, kata Irfan adalah ke depan pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan sosialisasi ke seluruh sekolah di Balikpapan.
Sebelumnya, publik Kota Beriman dibuat heboh dengan beredarnya sebuah video perundungan yang dilakukan sejumlah pelajar SMP.
Belakangan diketahui bahwa korban perundungan adalah pelajar kelas 8 di salah satu SMP swasta di Balikpapan. Sementara pelakunya dua orang.
Aksi perundungan itu terjadi pada Sabtu (23/9) pekan lalu di Masjid Darussalam, RT 26, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara.
Dalam video berdurasi 27 detik itu, korban dipiting, dibanting dan dibentak oleh pelaku. Sementara korban hanya bisa menangis dan memegangi kepalanya.
Kapolsek Balikpapan Utara AKP Bitab Riyani mengatakan kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai.
“Iya tadi sudah mediasi dan sepakat damai. Orang tua korban tidak akan melanjutkan kasus ini,” kata Bitab.
Bitab meneruskan, perundungan terhadap korban bermula saat ia meminta sebuah foto kepada dua pelaku. Karena marah dengan permintaan korban, pelaku lantas melakukan tindakan perundungan.
“Informasinya memang korban sempat meminta foto namun kedua pelaku tidak suka dengan permintaan korban,” katanya. (hul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post