BONTANG – Guna mempermudah dan menyingkat waktu tempuh transportasi dari Bontang ke Balikpapan, Dishub Bontang mengusulkan slot penerbangan dari bandara milik Badak LNG.
Kasi Kebandarudaraan Dishub Bontang, Iqbal mengatakan usulan rute bandara perintis tersebut prosesnya panjang. Pihak Dishub juga belum meminta secara formal ke Badak LNG untuk meminjam landasan serta bandara. “Baru sebatas lisan,” jelas Iqbal saat ditemui, Senin (27/11) lalu.
Selain bermohon ke pengelola bandara, Dishub Bontang juga harus mengajukan usulan ke Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dan Kementerian Perhubungan. “Ini inisiatif dari pemerintah daerah. Kalau disetujui oleh Kementerian Perhubungan maka semua anggaran ditanggung Kemenhub. Kami hanya minta slot penerbangan di bandara perusahaan,” ujarnya.
Jadi alurnya lanjut Iqbal, Dishub Bontang mengusulkan dan membuat kajian data penumpang. Selanjutnya Kemenhub juga melakukan kajian terkait rencana rute perintis. “Dilihat juga jumlah penumpang dan peminatnya,” kata Iqbal.
Usulan rute perintis berkiblat pada Kutim yang sudah lebih dulu menyediakan rute Kutim-Balikpapan menggunakan pesawat ATR 42. Pesawat tersebut mampu mengangkut 12 penumpang dengan harga tiket Rp 300 ribuan. “Tapi harapannya yang di Bontang lebih besar, minimal menggunakan pesawat ATR 47 yang mampu mengangkut 30 sampai 40 penumpang, seperti milik perusahaan,” ungkap Iqbal.
Rencana tersebut Dishub persiapkan secara matang, termasuk melihat data jumlah penumpang bus patas juga para travel yang mengangkut penumpang menuju Balikpapan. “Biasa sebulan jumlah penumpangnya mencapai 3 ribuan. Makanya diharapkan animo masyarakat tinggi sehingga bisa disetujui Kemenhub,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post