Waduk Kanaan Harus Dikeruk Lagi, Berharap Bantuan dari Pusat

Daya tampung jadi 700 ribu kubik, Waduk Kanaan harus dikeruk lagi

bontangpost.id – Pemkot Bontang terus melakukan upaya untuk menangani permasalahan banjir. Salah satunya terkait optimalisasi Waduk Kanaan.

Kabid Prasarana dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Noni Agetha mengatakan kedalaman infrastruktur ini bakal ditambah.

“Jadi nanti akan dikeruk lagi. Sebagai upaya revitalisasi Waduk Kanaan,” katanya.

Ia menjelaskan sesungguhnya infastruktur ini beberapa kali dilakukan pengerukan sebelumnya. Per tahun 10-15 ribu pengerukannya. Namun banyaknya tumpukan sedimentasi kiriman dari hulu. Membuat daya tampung infrastruktur ini terbatas.

“Setiap tahun itu ada pengerukan dari Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV. Tapi tidak bisa maksimal tampungannya,” ucapnya.

Usulan ini diajukan ke pemerintah pusat. Menggunakan APBD tahun depan. Nantinya pemkot juga akan meminta dukungan kepada Komisi 5 DPR RI. Terkait dengan usulan ini agar bisa diakomodasi. Saat ini tampungan di Waduk Kanaan hanya 400 ribu kubik.

“Dengan revitalisasi ini diharapkan volume tampung minimal 700 ribu kubik,” tutur dia.

Selain itu infrastruktur ini nantinya juga akan digunakan sebagai bahan baku air permukaan. Mengingat Bontang mengalami krisis air bersih. Sebesar 190 hingga 200 ribu meter per detik.

Konon anggaran untuk revitalisasi ini mencapai Rp150 miliar. Pengerjaan nantinya meliputi pengerukan, konektivitas saluran pembuangan ke sungai, penurapan keliling, dan menambah tembok 6 meter keatas. 

Sebelumnya tahun lalu BWS menggelontorkan anggaran mencapai Rp1,3 miliar untuk optimalisasi Waduk Kanaan.

Berdasarkan perencanaan yang dilakukan pada 2013 kapasitas tampung dari dasar danau sampai muka air tertinggi yakni 5 meter. Dengan area luasan genangan 8 hektare.

Namun, saat ini kapasitas tampungnya masih ditaksir 300 ribu kubik. Mengacu hasil optimalisasi Waduk Kanaan pada tahun lalu. Dari jumlah itu 100 ribu kubik bersifat tampungan mati. Artinya ketika musim kemarau volume air sejumlah itu masih tersisa di infrastruktur tersebut. (ak)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version