SANGATTA- Dari 70 ribu lebih warga Kutim wajib KTP yang belum melakukan perekaman e-KTP, saat ini sudah mengalami penurunan menjadi 67 ribu orang. Meskipun begitu, jumlah wajib KTP kembali bertambah menjadi 4. 059 orang. Yakni, dari 287. 447 wajib KTP pada semester 1 menjadi 291.506 pada semester 2. Jumlah ini bersumber pada data pemilih pemula.
“Data ini dari 418.625 jumlah penduduk Kutim. Laki sebanyak 106.592 dan perempuan 129.914,” ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kutim, Januar Herlian Putra Lembaga Alam.
Adanya penurunan jumlah pemilih di luar dari data pemilih pemula baru, lantaran pihaknya terus mengebut perekaman di setiap kecamatan. Baik dalam kota hingga pedalaman. Bahkan, diterapkan jemput bola hingga tingkat pedesaan.
“Diantaranya yang sudah kami sasar hingga tingkat desa ialah di Muara Bengkal, Long Masangat, Rantau Pulung, Batu Ampar, Sandaran, Sangatta Selatan, dan Sangkulirang,” katanya.
Sasaran lainnya ialah Kecamatan Bengalon. Sebanyak 11 desa yang akan menjadi target percepatan perekaman. Kemudian, kecamatan terdekat lainnya seperti Teluk Pandan, dan Sangatta Utara itu sendiri.
“Hanya Sangatta Utara yang tidak layani perekaman. Karena dilimpahkan ke Kabupaten. Padahal, Kecamatan Sangatta Utara paling terbanyak belum melakukan perekaman. Kemudian Bengalon. Kami harap, Kecamatan Sangatta Utara turut membantu untuk merekam. Tidak dilimpahkan ke Kabupaten,” pintanya.
Jika semua kecamatan terlibat dalam perekaman, serta dibantu peran aktif masyarakat, dirinya yakin target perekaman rampung 100 persen hingga hari H Pilkada. Dengan begitu, data pemilih Pilkada dapat merujuk pada pengguna e-KTP.
“Untuk itu kami terus sasar kecamatan-kecamatan. Tetapi hal itu tidak cukup. Yang paling utama ialah kesadaran masyarakat itu sendiri untuk melakukan perekaman,” katanya.
Disinggung masalah pasokan belangko KTP, pihaknya mengaku tak mengalami kendala sedikitpun. Usai perekaman, warga langsung dapat mendapatkan KTP. Tanpa harus menunggu lama.
“Belangko aman. Sambil merekam langsung dibuatkan KTP. Belanko masih tujuh ribu yang kami miliki. Yang kurang aman hanya ditinta,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: