bontangpost.id – Anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang menyayangkan masih adanya warga yang isolasi mandiri (Isoman) dibiarkan tanpa bantuan. Menurutnya, munculnya persoalan ini hanya menunjukkan bahwa sistem monitoring warga isoman bermasalah.
Pria yang akrab disapa BW ini menjelaskan, ini bukan kali perdana dirinya mendengar warga dibiarkan isoman tanpa bantuan pemerintah. Kasus ini sudah jamak terjadi. Dan terus saja berulang. Tanpa adanya perbaikan atau evaluasi dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penanganan Covid-19, dalam hal ini kelurahan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Manusia (Dissos-PM).
“Kasus di Berebas Tengah itu bukan yang pertama. Ini sudah sering terjadi. Sudah kasihan dia minta bantuan ke RT dan pejabat di atasnya. Tapi masih juga begitu,” kata BW ketika dihubungi bontangpost.id, Kamis (26/8/2021) siang.
Akibat terjadinya kasus ini, Bakhtiar meminta Sekretariat Daerah (Sekda) Bontang Aji Erlynawati menegur Lurah Berebas Tengah Mustamin. Ia menjadi pihak yang mesti bertanggung jawab lantaran membiarkan warganya isoman tanpa bantuan. Padahal sebelumnya, warga tersebut sudah minta bantuan ke RT, namun bantuan tak kunjung datang. Lebih mengenaskan lagi, warga itu rupanya seorang relawan Garda Isoman.
“Kan tidak mungkin dia pergi ke luar, kan lagi isoman. Makanya saya minta tadi ke Sekda, tegur itu Lurah Berebas Tengah,” ujarnya.
Agar persoalan ini tak terulang kembali, Politikus NasDem ini meminta pihak-pihak terkait lekas melakukan evaluasi. Memperbaiki sistem monitoring warga isoman, dan integrasikan dengan tim penanganan Covid-19 Bontang. Jangan sampai, ketika ada kasus terjadi, instansi terkait malah melempar tanggung jawab. Seperti dalam kasus ini. Tim Gugus Covid-19 ketika dikonfirmasi, mereka bilang ini urusan Dissos-PM. Sementara Dissos-PM menyebut bantuan diberikan berdasarkan laporan kelurahan.
“Harus dievaluasi tiap hari itu. Siapa yang isoman, kapan mulai isoman, apa saja kebutuhannya, dan lain-lain. Sistemnya harus update dan terintegrasi. Jadi bisa dimonitor setiap waktu,” sarannya.
Lebih jauh dia mengatakan, pemerintah harus menanggapi serius kasus seperti ini. Jangan dianggap lalu saja. Ini adalah persoalan kemanusiaan. Jangan sampai warga isoman tanpa bantuan. Isoman, kata dia, warga dibiarkan tinggal di rumah selama durasi isolasi (14 hari), tapi kebutuhannya disuplai pemerintah. Baik obat-obatan dan pangan. Sementara yang sekarang terjadi, warga isolasi tanpa bantuan.
“Kalau begitu, disuruh tinggal di rumah tanpa bantuan, apa bedanya dengan mereka dikurung. Isoman itu warga isolasi di rumah tapi diberi bantuan. Nah di sinilah peran pemerintah,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: