BONTANG – Warga RT 48 Loktuan mengeluhkan keadaan permukimannya yang selalu diserang banjir saat hujan turun. Andi Arif selaku Ketua RT mengatakan, ketinggian air pun mencapai lutut orang dewasa. Kondisi diperparah dengan material lumpur yang ikut terbawa aliran air. “Jadi bukan hanya air saja tetapi lumpur juga penuh di parit,” kata Andi.
Dikatakannya, keadaan ini mulai terjadi pascapembangunan pasar semi modern Loktuan atau akhir tahun lalu. Bagian samping kiri bangunan kondisinya longsor. Upaya koordinasi pun telah dilakukan dengan perusahaan di sekitar. “Perusahaan siap melakukan pembuangan lumpur akibat longsor ini,” tuturnya.
Andi pun berujar sempat melakukan pengumpulan tanda tangan warga untuk meminta pembangunan difokuskan kepada penanggulangan bencana ini. Namun justru pihak kontraktor mengerjakan penurapan di sisi kanan bangunan.
Warga pun tidak tinggal diam, kegiatan kerja bakti pun terus dilakukan. Namun hal tersebut kurang maksimal karena setelah itu bencana kembali menimpa. “Kerja bakti terus kami lakukan namun satu bulan kembali lagi,” tuturnya.
Sementara Kasi Perdagangan Dalam Negeri dan Meteorologi Legal Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Doddy Rosdian mengatakan, upaya penanggulangan bencana longsor dan banjir di lokasi tersebut bakal dilaksanakan.
Tahun ini, pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah mengalokasikan sejumlah Rp 9 miliar. Nantinya seluruh sisi dari bangunan pasar akan dilakukan pembangunan pagar keliling. Tentunya sesuai dengan batas lahan yang telah dibebaskan. “Tahun ini ada pemancangan pagar mengelilingi bangunan pasar ini,” kata Doddy.
Tak hanya itu, pembuatan parit juga akan dilakukan tahun depan. Namun hingga kini Diskop-UKMP belum mengetahui besaran dari penganggarannya. Upaya ini pun dirasa mampu untuk menanggulangi potensi bencana yang dialami oleh RT 48 Loktuan.
Sebelumnya diberitakan, gabungan komisi DPRD melakukan inspeksi mendadak (sidak) sehubungan keluhan warga tersebut. Wakil Ketua DPRD Faisal pun menuturkan dengan adanya program peembangunan pagar ini mampu menjawab keresahan warga selama ini.
“Warga mengira hanya sebatas satu sisi bangunan. Tetapi dengan rencana proyek pembangunan pagar ini, kekhawatiran masyarakat sudah terjawab,” pungkas Faisal. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: