TANJUNG SELOR – Terbakarnya dua ruangan SMAN 2 Tanjung Selor di Selimau, Kelurahan Tanjung Selor Timur menggegerkan warga sekitar lokasi sekitar pukul 19.30 Wita, Selasa (23/1) lalu.
Berdasarkan pantauan dan informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), ada beberapa helai sumbu kompor di teras sekolah yang sebagian kondisinya sudah terbakar. Sebagian lagi belum sempat terbakar.
Sudarsono (51), salah satu saksi mata menjelaskan, awalnya ia datang ke rumah anaknya yang berada di belakang sekolah tersebut. Namun, saat ingin masuk ke rumah, menantunya teriak mengatakan gedung SMAN 2 yang memang sedang bermasalah terkait lahannya itu terbakar.
Seketika itu, pria yang menjabat Kasubbag Perencanaan Keuangan dan BMD Disdikbud Kaltara ini langsung berlari menuju ke TKP untuk melihat kejadian sekaligus ikut membantu memadamkan api tersebut. Namun saat sampai di TKP, kobaran api sudah membesar. Sehingga dirinya tidak berani mendekat dan lebih memilih berlari ke jalan untuk mencari pertolongan kepada warga sekitar.
“Saya lari keluar teriak minta pertolongan,” ujarnya kepada Radar Kaltara, Selasa (23/1) malam.
Mengetahui kejadian itu, warga sekitar pun menuju ke TKP untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan peralatan seadanya. Alhasil, kurang lebih 30 menit api berhasil dipadamkan tanpa bantuan petugas pemadam kebakaran (PMK).
Sementara, Kepala SMAN 2 Tanjung Selor, Budi Nirwana mengatakan, sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan apa saja barang yang terbakar akibat musibah tersebut. Tapi, secara kasat mata, dari dua ruangan, yakni ruang guru dan ruang TU atau laboratorium komputer ada beberapa barang yang ikut terbakar.
“Kami belum bisa masuk, jadi belum tahu apa saja yang terbakar. Tapi kalau secara kasat mata terlihat yang terbakar itu empat unit kipas angin, komputer, server, dan printer,” bebernya.
Melihat kejadian itu, diduga kebakaran itu sengaja dilakukan. Namun, ia belum dapat memastikan kebenarannya dan masih menunggu hasil dari penyelidikan kepolisian.
Diakuinya sebelum salat isya, kondisi sekolah masih dalam keadaan baik-baik saja. Karena saat itu, sebagian siswa baru pulang melakukan kerja kelompok di sekolah. Akibat kejadian itu, dirinya memperkirakan kerugian sementara sekitar Rp 10 juta lebih.
Sementara, Kepala Disdik Kaltara Sigit Muryono mengaku sangat prihatin terhadap perbuatan oknum tak bertanggung jawab jika benar dibakar dengan sengaja. Pasalnya, dengan terbakarnya dua ruangan di SMAN 2 Tanjung Selor tersebut sangat merugikan pemerintah dan anak didik sebagai generasi penerus bangsa.
“Ruang ini terdiri laboratorium dan ruang guru. Di mana laboratorium ini terdapat server yang akan digunakan untuk ujian CAT April mendatang,” ungkap Sigit kepada Radar Kaltara saat ditemui di TKP.
Dikatakan juga, dilihat dari kejadian ini menurutnya ada dugaan sabotase. Sebab, di bagian teras sekolah terdapat sumbu yang menjalar. “Tapi kami serahkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Mudahan ada titik terangnya. Dan pelaku diharapkan bisa sadar akan perbuatannya,” harapnya.
Dalam hal ini, Sigit berharap masih ada barang-barang di dalam yang bisa diselamatkan. Mengingat begitu banyaknya peralatan yang dipersiapkan untuk ujian nantinya. “Ke depannya kami juga masih memikirkan bagaimana solusi terbaik untuk kelangsungan proses belajar mengajar murid di sini,” tuturnya.
Lanjutnya, Sigit meminta kepada masyarakat agar tetap tenang. Pihak kepolisian tentu terus melakukan penyelidikan terkait kejadian itu. “Kita juga akan serius dalam kelanjutan penyelesaian sekolah ini. Dan harapannya ke depan semua bisa clean and clear,” pungkasnya.
Berdasarkan pantuan di lapangan, pasca mengetahui terjadinya kebakaran. Jajaran kepolisian langsung menuju TKP. Dan langsung membantu memadamkan api dan memasang police line. Sementara, Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry melalui Kasatreskrim AKP Gede Prasetya Adi Sasmita belum dapat dikonfirmasi. (iwk/omg/eza/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: