BONTANG – Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat, menjadi salah satu daerah langganan banjir. Khususnya di RT 27, 28, dan 29. Banjir di kawasan tersebut bisa mencapai 1,5 sampai 2 meter.
Daerah itu berada di dataran rendah. Bahkan, menurut Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni lokasinya seperti cawan. Sehingga sulit untuk bebas dari banjir. “Hujan sebentar saja sudah banjir,” ujarnya.
Pemkot berencana menjadikan daerah tersebut sebagai resapan air. Sementara warga di RT itu bakal direlokasi. “Itu salah satu solusi. Lokasinya memang susah bebas dari banjir. Jadi mau dibuat waduk saja,” tuturnya.
Terkait lokasi pemindahan warga, Neni menyebut bakal ditempatkan di lahan milik Pemkot Bontang. Salah satu opsinya di Kelurahan Bontang Lestari. “Nanti kami bicarakan lebih lanjut,” terangnya.
LIMA POIN KESEPAKATAN
Sementara, untuk penanggulangan banjir Pemkot Bontang merumuskan lima hal yang bakal dilakukan. Sesuai dengan keputusan hasil rapat koordinasi yang dipimpin Neni.
Pertama, menyusun kajian induk penanggulangan banjir di Bontang, sesuai rekomendasi dari Pansus Banjir DPRD Bontang. Lalu, mendesak pembangunan Bendali Suka Rahmat yang berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim.
Poin ketiga, normalisasi semua sungai, pembebasan lahan untuk pembuatan polder, dan membuat turap. Selanjutnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bontang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Perumahan Rakyat (PUTRPR) Kaltim untuk menangani normalisasi Sungai Guntung dan Kanibungan.
Poin terakhir, rumah-rumah di atas sungai di wilayah Guntung segera direlokasi (Edwin Agustyan).
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: