SAMARINDA – Guyuran hujan selama sembilan jam di Samarinda pada Kamis (22/3) kemarin mengakibatkan sebagian besar wilayah ibu kota terkena banjir. Akibatnya sebanyak 1.800 rumah terendam banjir. Selain itu, sebagian ruas jalan utama di Kota Tepian lumpuh total.
Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin menyebut, walaupun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah menyatakan badai marcus menjauh dari wilayah Indonesia, diperkirakan badai tersebut menjadi sebab hujan dan banjir di Samarinda.
“Karena sudah banyak rumah tergenang banjir, kami telah mengeluarkan Surat Keputusan darurat banjir. Ini akan kami tindak lanjuti dengan melakukan evakuasi seluruh warga yang tertimpa musibah banjir,” kata Sugeng.
Ia mengatakan, banjir terparah yang terjadi sepanjang beberapa tahun terakhir itu telah menggenangi kawasan Kecamatan Sungai Kunjang, Kecamatan Loa Janan Ilir, dan sebagian besar pusat Kota Tepian. “Di Loa Bakung ada meja kerja kantor yang tertutupi banjir,” ungkapnya.
Selain itu, di Kelurahan Simpang Tiga, Loa Janan Ilir, sebanyak 12 Rukun Tetangga (RT) lumpuh total. Sejak pukul 04.00 Wita, ratusan rumah sudah diterjang banjir. Bencana ini hampir menggenangi seluruh bagian rumah. Sebab, diperkirakan ketinggian banjir mencapai dua meter.
Pada pukul 05.00 Wita, masyarakat berinisiatif mengevakuasi diri. Selang 25 menit kemudian, sebanyak 30 orang relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kaltim diturunkan. Mereka secara bahu membahu membantu warga keluar dari terjangan banjir.
Sekretaris Tagana Kaltim, Musdianur mengungkapkan, saat melakukan evaluasi terdapat salah seorang orang yang sudah dinyatakan meninggal dunia. Namun dipastikan kematiannya bukan karena bencana banjir.
“Dia meninggal pada malam hari. Saat banjir datang dia sudah meninggal. Ada lagi satu orang yang sempat dibawa ke rumah sakit. Tapi nyawanya tidak tertolong. Keduanya dipastikan bukan karena banjir tapi murni sakit,” jelasnya.
Saat hujan sudah mulai reda, di RT 17 terjadi ledakan besar. Ia menyebut, hal itu terjadi lantaran arus listrik yang terkena genangan air. “Karena itu, kami langsung menghubungi pihak PLN. Hanya sekitar lima menit setelah kami menyampaikan laporan, listrik di 12 RT dimatikan,” ucapnya.
Akibat lain dari banjir tersebut yakni padi warga yang baru saja dipanen di Kelurahan Tani Aman terendam banjir. “Padi saya sebanyak 60 karung tidak terselamatkan,” kata salah seorang korban banjir di kelurahan tersebut.
Selain itu ternak warga dan kendaraan banyak yang tergenang banjir. “Bahkan ada juga mobil yang terbalik saat melintas di Jalan HM Rifaddin,” kata salah seorang warga saat media ini berkunjung di sejumlah wilayah di Kota Tepian.
Hingga pukul 14.00 Wita, Tagana Kaltim masih melakukan evakuasi ratusan warga di kelurahan tersebut. Karena itu di sekitar pemukiman warga, didirikan posko sementara untuk memasak dan pusat penerimaan bantuan.
“Di sini sudah ada tiga posko yang dibentuk warga dan pemerintah. Warga sendiri yang mengelola poskonya. Kami hanya membantu dan memantau,” tuturnya. (*/um/aj)
TITIK BANJIR DI SAMARINDA
SAMARINDA SEBERANG
=Kelurahan Simpang Pasir, Daerah Stadion Palaran
=Kelurahan Simpang Tiga, Loa Janan Ilir
=Jalan Ampera II, Daerah Palaran
=Jalan HM Rasyidin
SAMARINDA KOTA
=Jalan Jakarta, daerah Loa Bakung
= Jalan Kusuma Bangsa, daerah Stadion Segiri
=Jalan MT Haryono
=Jalan Untung Suropati
=Jalan Slamet Riyadi
=Jalan Suryanata
=Jalan Juanda
=Jalan Wahid Hasyim
=Jalan Pangeran Antasari
=Jalan Gajah Mada
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: