BONTANG – Kampung Malahing terus berbenah. Selain fokus di bidang pendidikan, Pupuk Kaltim juga melakukan pengembangan di bidang lingkungan melalui upaya sosialisasi pembibitan tanaman. Kegiatan ini dilakukan Selasa (26/2/2019) di Balai Pertemuan Umum Malahing.
Person In Charge (PIC) Program CSR Better Living in Malahing, Irma Safni menuturkan kegiatan ini merupakan rangkaian dari salah satu program unggulan CSR di pesisir yaitu Better Living in Malahing. Adapun tujuannya agar Malahing ke depan menjadi kampung yang hijau.
“Jadi kami berdayakan warga melalui proses tata cara pembibitan yang baik dan benar hingga pemeliharaannya. Melibatkan warga dari sistem pembagian jadwal, bagaimana perawatannya secara baik,” terangnya.
Ia berharap program penghijauan di Malahing dapat berjalan dengan baik. Menjadi asri dan hijau dari yang sebelumnya tandus. Kali ini, warga Malahing mendapat pelatihan menanam sayuran kangkung, bayam, sawi, juga pembibitan melati belanda, dan markisa.
“Nantinya, kami aktif melakukan monitoring evaluasi setiap bulannya. Kami mengevaluasi semua program-program, baik itu di bidang lingkungan, pemberdayaan ekonomi, pembangunan infrastruktur di Malahing. Di dalamnya ada kegiatan sosialisasi, diskusi terkait kendala yang terjadi, hingga memberikan solusi. Agar ke depannya lebih baik sesuai target,” tutur Irma.
Program penghijauan ini sudah berjalan sejak 2017 lalu. Tidak hanya melakukan program penanaman, Pupuk Kaltim juga melakukan program lain di bidang lingkungan seperti pembuatan kompos. Memberdayakan warga untuk mengolah sampah organik sisa pembuangan rumah tangga menjadi pupuk. Agar warga tak perlu lagi membeli pupuk di darat. Serta program lainnya, rumah sampah terpadu. Di mana seluruh warga dibina untuk melakukan pengolahan sampah sesuai dengan jenisnya, organik, non organik, limbah B3, dan lainnya.
“Kami jadwalkan mereka untuk membuang sampah ke darat dan mengolahnya. Sampah yang dulu mereka buang ke laut, sekarang terjadwal untuk melakukan pemilahan hingga proses pembuangan akhir di tempat sampah, proses daur ulang menjadi pupuk kompos, dan produk kerajinan daur ulang sampah,” urai dia.
Target Better Living in Malahing ialah menjadikan warga kampung Malahing mandiri, serta kampung ekowisata pesisir yang mandiri dan berkelanjutan. Sehingga terus berproses menjadi lebih baik dari aspek pemberdayaan ekonomi, sisi kesehatan, lingkungan, infrastruktur, hingga pendidikan.
Senada dengan Irma, Haryo Pambudi dari Departemen Riset Terapan Litbang Pupuk Kaltim selaku pemateri menjelaskan cara pembibitan benih sayur dengan baik dan benar. Mengingat media tanah di kampung Malahing tidak mudah ditemui seperti di darat, maka warga diajarkan cara menanam menggunakan polybag serta budidaya menanam dengan metode hidroponik. Lanjut Haryo, media polybag sendiri berguna untuk menghemat kebutuhan tanah. Sementara metode hidroponik bertujuan untuk mengurangi kebutuhan air tawar di Malahing.
“Semoga masyarakat Malahing dapat mengambil manfaat dari sosialisasi ini agar ke depannya dapat bercocok tanam sendiri tanpa membeli sayur-mayur lagi ke darat,” tutup dia. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: