Yusran Bantah Mundur Pilgub

Ilustrasi. (Dony/Bontang Post)

Tunggu Rekomendasi Gerindra Pusat

“Persoalannya sekarang memang kami sedang menunggu rekomendasi.” Yusran Aspar. Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim

SAMARINDA – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar kembali menegaskan niatnya maju sebagai calon gubernur (cagub) Kaltim. Penegasan ini terkait berita yang beredar di surat kabar yang menyebut Yusran mundur dari bursa pencalonan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 mendatang.

“Banyak SMS yang masuk ke ponsel saya, mempertanyakan Pak Yusran jadi majukah dengan Partai Gerindra. Saya tegaskan, baliho saya masih terpampang. Artinya saya pantang mundur, saya akan terus maju seperti layar terkembang, terus akan berlayar,” ujar Yusran dalam orasi politiknya pada kegiatan jalan sehat bersama Partai Gerindra di Samarinda, Ahad (22/10) kemarin.

Lebih lanjut dia menjelaskan, belum adanya deklarasi resmi pencalonan dirinya lebih dikarenakan mekanisme partai. Karena saat ini Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Kaltim tengah menantikan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Dalam hal ini, Yusran menyebut Partai Gerindra tidak tergesa-gesa dalam menetapkan calon.

“Persoalannya sekarang memang kami sedang menunggu rekomendasi,” ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim ini.

Karena itu Yusran meminta masyarakat Kaltim pendukungnya tidak terusik pemberitaan yang menyebut Partai Gerindra mundur dalam pencalonan pilgub. Kata dia, Partai Gerindra tetap ingin mengusung cagub untuk periode 2018-2023. Untuk itu Yusran meminta dukungan dari masyarakat Kaltim.

“Saya memang minta didukung, minta dipilih. Tapi tolong catat baik-baik, bukan untuk pribadi saya, tapi untuk kita semua. Untuk masyarakat Kaltim, untuk masa depan anak cucu kita,” beber Yusran.

Mantan anggota DPR-RI daerah pemilihan (dapil) Kaltim ini mengatakan, dirinya merasa terpanggil memperbaiki Kaltim dengan maju sebagai cagub. Menurutnya, banyak persoalan di Kaltim yang masih tertinggal dan masih terlupakan oleh pemerintahan sekarang. Hal ini, jelas Yusran, perlu untuk dibenahi.

“Kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Tapi ke depan mari kita bersama-sama memperbaiki keadaan ini,” sebutnya.

Lebih lanjut Yusran memaparkan, banyak persoalan yang semestinya sudah terselesaikan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim. Dia mengurai, persoalan ini terabaikan karena barangkali tidak dipahami atau luput dari pengamatan para pengambil kebajikan. Sepertinya misalnya swasembada pangan yang masih belum terwujud di Kaltim.

“Kemudian desa-desa di Kaltim ini masih belum terjangkau semuanya. Masih banyak warga yang belum melihat tiang listrik, belum mendapat akses listrik,” terang Yusran.

Persoalan infrastruktur juga menjadi sorotan Yusran. Salah satunya akses dari Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) menuju Balikpapan. Dia memaparkan, warga Mahulu dan Kubar mesti menempuh waktu 13 jam untuk bisa mencapai Balikpapan. Yaitu harus melalui Kutai Kartanegara (Kukar) dan Samarinda. Waktu tempuh ini semestinya bisa dipersingkat.

“Padahal jarak terdekat bisa dikerjakan, bisa ditempuh dalam satu jam. Manakala Penajam dan Kubar itu terhubung. Insyaallah ke depan persoalan infrastruktur harus diselesaikan,” pungkas pria yang berkarier 34 tahun sebagai aparatur sipil negara ini. (luk)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version