SAMARINDA – Rumah tahanan (Rutan) Klas IIA Samarinda tengah bersiap menghadapi membeludaknya besukan Lebaran. Dengan jumlah penghuni 1.300 jiwa, rutan ini tercatat sebagai penjara dengan jumlah penghuni terpadat di Kaltim. Karena itu, mengantisipasi tingginya kunjungan yang bisa berakibat fatal, sejumlah persiapan pun dilakukan.
Kepala Rutan Klas IIA Samarinda Christio Nugroho menuturkan, Lebaran jadi momen puncak besukan. “Kemungkinan pada puncaknya sehari ada 200 penghuni yang dibesuk. Nah, satu penghuni bisa dibesuk hingga lima orang. Mungkin sekitar 500 orang pembesuk tiap hari,” terang Christio. Untuk mengakomodasi jumlah kunjungan, Rutan memanfaatkan lapangan yang ada. Tenda pun disiapkan. Diharapkan bisa membuat pembesuk merasa nyaman.
Selain itu, antrean yang bakal membludak di depan rutan juga diantisipasi dengan tenda. Sehingga, pembesuk tidak kepanasan dan kehujanan saat menunggu giliran. “Karena banyaknya yang datang, kami juga meminta bantuan dari kepolisian untuk membantu pengamanan. Untuk personel Rutan sendiri sudah kami siagakan semua. Bantu pemeriksaan dan pengawasan. Jadi, tidak ada yang cuti bersama,” imbuhnya.
Rutan melanjutkan, pihaknya berusaha membuat proses besuk khusus pada Lebaran ini nyaman. Sebab, momen Lebaran begitu sakral. Penghuni pun punya hak untuk merayakan Lebaran. Keluarga mereka dipersilakan menjenguk. Jika tidak, bisa berakibat negatif pada psikis penghuni dan memicu kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. “Rutan sendiri ada dua sesi besukan. Pertama pukul 09.00 sampai 11.30. Kemudian, lanjut 01.30 sampai pukul 14.00,” jelasnya.
Tidak hanya Rutan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Samarinda dan Lapas Narkotika juga bersiap menghadapi gelombang besukan. Seluruh pegawai pun disiagakan untuk membantu pemeriksaan pengunjung dan barang bawaannya. Memang, momen Lebaran ini pembesuk bisa meningkat drastis. Dari yang tidak biasanya membesuk, jadi membesuk. Yang biasanya hanya istri dan anak yang membesuk, Lebaran dibesuk seluruh keluarga besar.
Salah satunya adalah Erfina. Perempuan berusia 38 tahun tersebut, memilih membesuk suaminya yang sudah setahun belakangan berada di balik jeruji besi Lapas Klas IIA Samarinda. Bersama keluarga besarnya, Erfina menjenguk suaminya yang tersangkut masalah penggelapan. “Ini dua kali, setelah Lebaran pertama kemarin. Sekarang, bareng sama keluarga besar jengukin suami. Biasanya ya sendiri, paling sama anak. Cuma khusus Lebaran, keluarga yang datang dari Tenggarong juga mau jengukin,” kata Erfina kemarin (27/6).
Meskipun harus antre lebih lama daripada hari biasa, Erfina mengaku tidak masalah. Sebab, ini adalah konsekuensinya. Menurutnya, antrean di Lapas Klas IIA tak lama dibandingkan di Rutan yang dia rasakan tahun lalu. “Mungkin penghuninya di Lapas lebih sedikit. Kalau dulu di Rutan itu lumayan lama antrenya,” pungkas perempuan berjilbab tersebut. (*/nyc/riz/k18)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: