SAMARINDA – Banjir di Samarinda semakin meluas, Senin (25/5/2020) pagi. Kini delapan kelurahan di tiga kecamatan tergenang banjir. Sebanyak sekira 5.940 Kepala Keluarga atau 20 ribu jiwa terdampak.
Kelurahan Sempaja Timur dan Kelurahan Temindung Permai, menjadi daerah terparah. Ketinggian air di daerah ini sampai satu meter. Data yang dihimpun dari relawan dan petugas pemerintahan, banjir menggenangi 19 RT di Kelurahan Sempaja Timur, 6 RT di Sempaja Selatan, dan 4 RT di Lempake, serta di RT 14 Betapus, Samarinda Utara.
Banjir juga merendam di delapan RT di Gunung Lingai, 15 RT di Kelurahan Bandara, 38 RT di Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang. Adapun, di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, banjir menggenangi 16 RT dengan ketinggian banjir sampai 70 sentimeter.
“Banjir semakin tinggi di Jalan dr Soetomo hari ini. Air sudah masuk ke dalam rumah. Banjir ini lebih besar dari kemarin,” ujar Muli, warga RT 38 Sidodadi. Kini, sejumlah ruas jalan protokol tak bisa dilalui. Di antaranya Jalan Ahmad Yani, Jalan dr Soetomo, persimpangan mal Lembuswana, dan Jalan PM Noor.
Korban banjir kini membutuhkan tempat pengungsian dan bantuan makanan. Warga rumahnya terendam banjir saat ini masih sibuk menyelamatkan diri dan harta benda. Banjir parah terjadi sejak kemarin, saat Idulfitri, Minggu (24/5/2020) akibat meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Karang Mumus dan melimpahnya air kiriman dari waduk Benanga.
Sejumlah petugas BPBD, tim Basarnas dan relawan Gabungan telah melakukan evakuasi orang tua lanjut usia di Perumahan Griya Mukti Sejahtera Bumi Sempaja. Menggunakan perahu dan mobil double gardan, petugas berhasil membawa warga lansia ke tempat lebih aman dari daerah banjir. (mym/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post