SANGATTA- Dari 70 ribu warga Kutim, yang belum melakukan perekaman KTP Elektronik (KTP-el) masih 52 ribu warga. Kemungkinan, jumlah ini akan terus berkurang hingga memasuki tahun baru 2019. Dikatakan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Januar Herlian Putra Lembang Alam, Disdukcapil terus mengejar target hingga 2019 nanti.
Dengan harapan, saat pemilihan presiden dan legislatif, semua warga dapat melakukan perekaman. Sehingga, semua memiliki KTP-el saat pesta demokrasi nanti. “Mudahan saja bisa terkejar. Jikapun tidak, kami terus memberikan pelayanan secara maksimal,” katanya.
Sebenarnya, semua cara sudah dilakukan. Mulai dari memfasilitasi semua kecamatan agar dapat memberikan pelayanan kepada warga setempat, melakukan jemput bola, hingga menyasar sekolah-sekolah. “Tidak hanya itu, di saat ada kegiatan besar, kami juga membuka stand perekaman. Sampai-sampai hari libur pun kami membuka pelayanan,” katanya.
Dari hasil penelusuran yang dilakukannya, yang belum melakukan perekaman terbanyak berasal dari perusahaan. “Belum lagi mereka yang berada di pedalaman jauh. Ditambah warga yang datang pindah tanpa memberikan laporan. Serta yang sudah meninggal dunia. Ini bisa saja terjadi,” katanya.
Dirinya berharap warga yang belum melakukan perekaman dapat sadar kependudukan. Karena untuk kepentingan diri sendiri. “Sekarang, semua membutuhkan KTP-el. Bahkan, jika tak merekam maka akan diblokir (data kependudukannya, Red),” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: