Alami Peningkatan dari Bulan Biasanya
BONTANG – Selama bulan Syawal 1438 Hijriah lalu, jumlah pernikahan yang tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) sebanyak 80 pasang. Jumlah ini diambil dari tiga KUA yang ada di tiga kecamatan.
Kepala KUA Bontang Utara Suda’i mengatakan, jumlah pasangan yang menikah selama bulan syawal sebanyak 35 pasangan. Kata dia, jumlah ini mengalami peningkatan meski tidak signifikan dari bulan-bulan lainnya.
“Jumlah ini termasuk banyak. Karena biasanya dalam sebulan hanya kisaran 30 pasang saja. Sementara ini belum habis bulan Juli, jumlahnya sudah lebih dari 30 pasang,” ujarnya belum lama ini.
Adapun di Bontang Selatan, jumlah pernikahan yang tercatat selama syawal sebanyak 36 pasang. Ini belum termasuk surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh KUA untuk warga yang meminta rekomendasi menikah di luar daerah.
“Permintaan rekomendasi nikah di luar juga cukup banyak di Syawal lalu,” kata Kepala KUA Bontang Selatan, Amir L.
Sementara di Bontang Barat, selama syawal jumLah yang tercatat menikah ada 9 pasangan. Kata Kepala KUA Bontang Barat H Hartono, sedikitnya jumlah yang menikah di wilayahnya lantaran disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya luas wilayah yang tidak sebesar dua kecamatan lainnya, dan faktor lingkungan dimana jumlah penduduk non muslim juga cukup mendominasi.
“Kalau non muslim pencatatannya di Kantor Pencatatan Sipil (Disdukkucapil). Di KUA ini hanya untuk pasangan muslim saja,” terangnya.
Ketiganya menilai, faktor banyaknya yang menikah di bulan Syawal lantaran lebih kepada tradisi atau kebiasaan di masyarakat. Mereka berujar, pada dasarnya semua bulan baik untuk menikah. Termasuk di Ramadan.
“Namun memang tidak dipungkiri di masyarakat ada tradisi tertentu yang menjadikan bulan-bulan tertentu untuk menikah. Selain syawal biasanya di bulan maulid atau Rabiul awal dan bulan haji (Zulhijah). Memilih bulan ini kabarnya agar bisa mengambil berkah,” jelas H Hartono.
Begitu juga diungkapkan Suda’i. Kata dia, cukup banyaknya masyarakat memilih bulan Syawal lantaran menunda untuk menikah di bulan Ramadan.
“Biasanya kan kalau melaksanakan di Ramadan terutama di siang hari tidak bisa makan-makan. Sehingga ditunda pelaksanaanya sampai ke Syawal,” tukasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post