bontangpost.id – Usai menutup sarana olahraga milik pemerintah, Pemkot Bontang kini tidak mengizinkan gelaran resepsi pernikahan. Hal ini untuk memecah kerumunan massa mengingat telah terjadi transmisi lokal Covid-19 di Kota Taman.
“Mulai 11 Agustus, khusus kegiatan pernikahan hanya akan direkomendasikan pada kegiatan akad nikah atau pemberkatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, dr Bahauddin dalam konferensi pers virtual perkembangan Covid-19 Bontang, Kamis (13/8/2020) sore.
Kata Bahauddin, hal ini dilakukan lantaran pemerintah menyadari amat sulit jaga jarak diberlakukan dihelatan seperti itu. Kendatipun protokol lain, semisal menyediakan tempat cuci tangan dan pakai masker masih dijaga. Tapi, publik mesti sadar bila jaga jarak merupakan salah satu komponen penting menekan laju penyebaran Covid-19.
Menanggapi itu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bontang Utara, Hartono mengatakan aturan terbaru ini sejak jauh hari pihaknya berlakukan. Itu merupakan instruksi langsung dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.
“Sebagai instansi vertikal, kami mendapat instruksi langsung dari Kemenag,” ujarnya kala disambangi bontangpost.id di kantornya belum lama ini.
Adapun dalam instruksi itu, KUA diminta hanya melayani pasangan calon pengantin yang bersedia menjalankan protokol yang dipersyaratkan. Misalnya, yang hadir dalam ruang pernikahan kala akad hanya kedua calon mempelai, kedua orangtua masing-masing calon, penghulu, dua saksi, dan seorang keluarga.
“Total itu hanya sepuluh orang saja,” katanya.
Sementara mereka yang hendak melangsungkan pernikahan di masjid, maksimal yang hadir 30 orang. Itupun melihat kapasitas masjid. Kalau luas, 30 orang diperkenankan.
“Kami bisa tolak kalau persyaratan tidak diindahkan,” beber Hartono.
Sehingga, terjadi transmisi lokal di Bontang atau tidak, sejatinya tidak mengubah aturan apapun terkait pernikahan. Karena pada prinsipnya, aturan itu sudah lama diberlakukan. KUA hanya mengeluarkan rekomendasi untuk akad nikah. Bukan soal boleh-tidaknya menggelar resepsi pernikahan.
“Kalau itu (Resepsi, Red.) bukan kewenangan kami. Lebih ke pemerintah setempat,” katanya.
Meski begitu, dia berharap agar calon pengantin berikut keluarga mafhum dengan situasi saat ini. Pernikahan adalah sesuatu yang membahagiakan. Semua orang cenderung merayakannya secara terbuka. Agar kebahagiaan itu ditularkan. Tapi karena kondisi pandemi, Hartono berpesan baiknya itu ditahan dulu.
“Sebenarnya resepsi bisa nanti. Tunggu kondisi membaik dulu,” pungkasnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda