bontangpost.id – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022 di tingkat SMA/SMK mendapat sorotan. Salah satunya dari pengamat pendidikan sekaligus Kader Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Kabupaten Tangerang, Banten Sukardin.
Dia menilai sistem zonasi PPDB tingkat SMA/SMK membuat banyak orang tua siswa cemas dan ketakutan. “Berdasarkan pantauan kami di lapangan sistem zonasi ini telah merampas hak anak untuk belajar di sekolah Negeri. Dan, sejak diterapkannya sistem zonasi ini mayoritas orang tua murid yang berdomisili jauh dari lokasi sekolah kerap dihantui rasa cemas dan ketakutan, karena anaknya secara otomatis tidak bisa menikmati pendidikan di sekolah Negeri,” kata Sukardin.
Karena itu ia mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten mengevaluasi dan memperbaiki sistem PPDB 2022 di tingkat SMA/SMK. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga diminta mengevaluasi secara menyeluruh sistem PPDB jalur zonasi tersebut. Dia menilai pemerintah saat ini tampaknya belum siap dalam menerapkan sistem zonasi PPDB.
Pasalnya, jumlah siswa lulusan SMP/sederat tidak sebanding dengan kuota dan jumlah SMA/SMK negeri. Akibatnya, lanjut dia, para peserta didik yang bertempat tinggal jauh dari sekolah negeri harus menerima kekecewaan.
“Jumlah peserta didik baru tak sebanding dengan jumlah ruang belajar. Salah satu contohnya di wilayah Kabupaten Tangerang. Di daerah ini gedung sekolah SMA Negeri jumlahnya sangat minim. Bayangkan satu kecamatan hanya satu SMA Negeri, sedangkan jumlah siswa yang mendaftar membludak,” ujarnya.
Dikatakan, animo masyarakat yang ingin menyekolahkan anak- anaknya di sekolah negeri telah membuka peluang para oknum untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. “Saya mendapatkan informasi di lapangan bahwa ada indikasi praktek jual- beli kursi, dan harganya pun cukup fantastis bisa mencapai Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per kursi untuk tingkat SMA Negeri. Ini harus disikapi serius oleh pemerintah, jangan sampai psikologis anak rusak gara-gara sistem zonasi ini,” kata dia. (antara/jpnn)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post