bontangpost.id – Kondisi Pulau Beras Basah semakin “kumuh”. Lapak pedagang tidak teratur. Ditambah pula dengan deretan terpal yang telah dikaveling warga. Akibatnya wisatawan harus menambah kocek lebih dalam, karena minimnya tempat untuk beristirahat.
Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang sejatinya telah memfasilitasi tempat kuliner bagi pedagang. Sayang, fasilitas tersebut hingga kini belum difungsikan maksimal.
Kepala Bidang Pariwisata Dispopar Bontang Ramli Mansurina mengatakan sejak rampung dibangun seharusnya tempat kuliner tersebut sudah bisa ditempati. Namun pedagang enggan menempati sebab menilai lapak tersebut terlalu sempit.
Diketahui, lapak kuliner tersebut rampung dibangun pada 2019 lalu dengan ukuran sekira 2×1,5 meter untuk satu lapak. “Mereka komplainnya seperti itu. Malahan, dari awal kami mempersilakan mereka untuk menempati,” ucap Ramli, Senin (20/6).
Kata Ramli, pihaknya memfasilitasi lima lapak. Namun, hanya satu dari lima pedagang yang terdata menempati.
“Ya masalahnya itu tadi. Karena luasan lapaknya sempit. Makanya banyak pedagang yang tidak terdata memilih untuk mendirikan lapak sendiri,” imbuhnya.
Ke depan ia berencana untuk mengakomodasi keluhan pedagang tersebut dengan memperluas lapak. Tapi masih terkendala dengan status pengelolaan Pulau Beras Besah yang masih menjadi kewenangan Pemprov Kalimantan Timur.
“Kami masih menunggu surat pelimpahan pemanfaatan dan pengelolaan Pulau Beras Basah dari Provinsi. Setelah surat itu keluar baru bisa kami benahi,” aku Ramli. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post