bontangpost.id – Perumda Tirta Taman membutuhkan tambahan water treatmen plant (WTP). Sejatinya usulan ini diajukan pada pos Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim tahun ini. Namun, dipastikan pembangunan akan dilakukan bertahap. Direktur Perumda Tirta Taman Suramin mengatakan untuk kebutuhan anggaran pembuatan WTP Kanaan baru ini mencapai Rp 22 miliar.
“Tetapi adanya Rp 2,2 miliar jadi dipastikan bertahap. Harapannya tahun depan bisa terealisasi penuh,” kata Suramin.
Dengan alokasi anggaran itu maka pembangunan hanya mencakup pematahan lahan, pembuatan pondasi, dan penurapan. Lokasi WTP baru nantinya di belakang Gereja Advent Kanaan. Lahan yang dibutuhkan mencapai tiga ribu meterpersegi.
“WTP baru nantinya berkapasitas 40 liter per detik,” ucapnya.
Ke depan pembangunan ini untuk memperluas pengembangan WTP Kanaan. Pasalnya WTP lama membutuhkan suplai bahan baku baru. Mengingat adanya perkembangan penduduk utamanya di Kecamatan Bontang Barat. Sebagai wilayah yang dipasok dari WTP Kanaan.
“Sistem pengolahannya nanti lengkap seperti WTP Bhayangkara,” tutur dia.
Penambahan WTP ini juga memudahkan perumda untuk memakai skema interkoneksi. Apabila ada kerusakan sumur di daerah lain. Sehingga pasokan air bisa di ambil dari WTP lainnya. “Mudah-mudahan pembangunan ini bisa dilanjut tahun depan,” tutur dia.
Saat ini proses pembangunan ini masuk dalam tahapan lelang di LPSE. Sesuai jadwal penandatangan kontrak terjadi kurun 5-10 Agustus mendatang. Sejatinya usulan ini sudah mengemuka sejak tahun lalu. Bahkan rencananya dua sumur akan dibuat dilokasi tersebut. Selain Kanaan, Perumda juga melirik tambahan di Loktuan.
Jika tidak menambah cadangan pasokan air bersih, maka butuh waktu lama untuk mengharapkan dari Waduk Suka Rahmat atau Marangkayu. Termasuk rencana pemanfaatan bekas lubang tambang PT Indominco Mandiri yang belum ada kajian hingga kini. “Sementara antrean sambungan rumah cukup banyak yang harus dilayani. Kebetulan Kanaan dan Loktuan itu sangat memungkinkan untuk sumur baru. Mem-back-up kebutuhan di pusat kota,” terangnya.
PDAM menjelaskan, saat ini masih ada 23 sumur kategori aktif. Beberapa waktu lalu dua sumur, yakni Kanaan 3 dan KS Tubun dimatikan. Karena mengalami keropos di konstruksinya. Sehingga yang keluar ialah material pasir. Sementara kebutuhan air menembus 600 liter per detik. Dari total sambungan rumah, yakni 29.850 pelanggan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post