bontangpost.id – Kembalinya Bontang FC ke lapangan hijau sebagai salah satu klub sepak bola Kota Bontang mendapat berbagai dukungan dari masyarakat. Khususnya Bontang Mania.
Pernah dua kali menjadi runner-up Liga Indonesia dan menelurkan pemain nasional menjadi bukti sahih betapa Bontang FC yang dulu bernama PKT Bontang pernah berjaya.
Galangan dukungan terus bergulir kala Alfin Rausan Fikry dipercaya mengemban amanah baru sebagai Manager Bontang FC pada 20 September lalu. Berikut petikan wawancara dengan Alfin.
Redaksi: Apa rencana awal untuk mengembalikan kekuatan Bontang FC?
Alfin: Yang jelas karena kami baru saja bangkit dari tidur yang berkepanjangan, langkah awal untuk mengatur kekuatan adalah dengan menyusun internal manajemen dulu. Sampai hari ini baru sembilan orang yang masuk dalam struktural. Itupun pengurus strukturalnya dari suporter Bontang FC atau biasa disebut Bontang Mania. Kami memulainya tidak sendiri. Karena kepengurusan diambil alih oleh Bontang Mania maka kerja sama tim kami kuatkan.
Redaksi: Langkah selanjutnya?
Alfin: Utamanya menentukan pelatih dan pemain. Siapapun berpotensi untuk menjadi bagian dari keluarga Bontang FC. Baik lokal maupun luar daerah. Walaupun belum ada penunjukan, tapi sejauh ini sudah ada beberapa nama pelatih lokal yang kami kantongi untuk mengatur strategi di lapangan. Sedangkan kalau seleksi pemain akan menyusul seiring terpilihnya pelatih.
Redaksi: Apakah ada klasifikasi khusus untuk menjadi pelatih di Bontang FC?
Alfin: Untuk mengembalikan masa emas, kami selektif dalam memilih pelatih. Utamanya harus memiliki jejak rekam yang bagus, profesional, dan niat berjuang untuk mengharumkan lagi nama Bontang FC.
Redaksi: Apakah ada kriteria khusus untuk menentukan pelatih juga pemain?
Alfin: Sebenarnya tidak ada. Karena kami membangun ulang dari awal jadi itu bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan. Namun, seiring adanya kompetisi di Liga 3 Indonesia Regional Kalimantan Timur yang diselenggerakan pada Oktober mendatang maka mau tidak mau kami harus memiliki target. Yang mana bulan ini paling tidak kami harus sudah menunjuk pelatih. Apalagi, pada 26 September mendatang saat dilakukan rapat tahunan Liga 3 sepak bola se-Kaltim yang digelar di Samarinda, Bontang FC harus sudah didaftarakan ulang sebagai klub sepak bola. Yang mana didalamnya mengatur legalitas kepemilikan klub.
Redaksi: Dengan waktu yang mepet sudah sejauh mana proses Bontang FC?
Alfin: Kami membagi tugas untuk menyiapkan Bontang FC di Liga 3 pada Oktober nanti. Masing-masing pengurus memiliki tanggung jawab. Ada yang bertugas menyiapkan pelatih, menyiapkan pemain, mencari sponsorship, dan saat ini kami mengatur jadwal untuk silaturahmi ke asosiasi kota maupun ke Pemerintah Kota Bontang. Kedua, kembalinya Bontang FC jawaban dari kerinduan masyarakat Bontang.
Redaksi: Mengembalikan masa kejayaan bukanlah hal yang mudah. Kenapa mau repot-repot membangun dari awal? Apa tidak ada yang berminat menjadi manager?
Alfin: Alasan utama adalah karena saya suka sepak bola apalagi Bontang FC. Kalau sudah cinta mati itu enggak ada lagi alasan untuk menolak. Sejak saya duduk di bangku sekolah dasar. Setiap pertandingan tidak pernah saya lewatkan. Bahkan orangtua saya pun mendukung.
Sempat menolak saat saya dipilih menjadi manager. Karena saya mengutamakan yang lebih senior lah. Beberapa nama memang ada diajukan. Tapi, setelah mengadakan musyawarah dan saya mendapat dukungan lebih dari senior dan pengurus lainnya maka saya memberanikan diri untuk memimpin klub ini.
Paling utama sih bukan karena gila jabatan. Tentu membangun ini bukan hal yang mudah. Kami harus bekerja keras dalam waktu singkat untuk menentukan masa depan Bontang FC. Belum lagi biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Maka dari itu, kami terus berupaya untuk mencari sponsor.
Redaksi: Kenapa baru sekarang menghidupkan lagi Bontang FC?
Alfin: Kecintaan masyarakat Bontang terhadap Bontang FC itu sendiri sebenarnya sudah lama. Masukan dan dukungan bertahun-tahun itu terus menggelora sampai sekarang. Animo masyarakatnya pun masih tinggi. Melihat hal itu, saya kira potensi Bontang FC itu masih bisa. Untuk itu kami sepakat mengembalikan masa kejayaan dengan mewujudkan impian masyarakat.
Redaksi: Setelah memperjelas status kepemilikan, apa yang akan dilakukan?
Alfin: Memperkuat strategi pemain sih. Step by step lah. Kami tidak mematok target yang tinggi. Karena baru saja vakum. Paling tidak kami bisa lolos di Liga 3 Regional Kaltim. Setelah itu, kami akan mengadakan lomba futsal antarsporter. Tujuannya untuk menjalin silaturahmi dan memperkuat kekeluargaan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post