bontangpost.id – Tindaklanjuti kolaborasi dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur kembangkan program Agrosolution untuk komoditas padi. Hal tersebut ditandai penanaman perdana padi varietas Ciherang 32 dan pemupukan perdana olah lahan menggunakan pupuk hayati Ecofert dan Biodex oleh Komisaris Pupuk Kaltim, Gustaaf AC Patty, bersama Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dan stakeholder terkait di Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Senin (19/12/2022).
Diungkapkan Gustaaf AC Patty, perluasan Agrosolution di Kabupaten Ponorogo merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mendorong sektor pertanian nasional, melalui peningkatan hasil di berbagai komoditas. Setelah sebelumnya dibuktikan komoditas jagung yang naik mencapai 10,5 ton per Hektare (Ha), langkah serupa akan turut direalisasikan pada komoditas padi agar keberhasilan program pertanian pangan di Ponorogo semakin optimal melalui pendampingan Agrosolution.
Selain mendorong produktivitas pertanian, Agrosolution merupakan kesinambungan upaya Pupuk Kaltim dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui sinergi BUMN, dengan memfasilitasi beragam kemudahan. Mulai dari penyediaan agri input seperti benih dan pupuk, akses permodalan bagi petani, pendampingan berkala, asuransi pertanian untuk antisipasi gagal panen, hingga jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinyu.
“Dengan Agrosolution, Pupuk Kaltim memberikan pendampingan lanjutan bagi petani dengan berbagai kemudahan yang difasilitasi, sehingga mampu mendorong peningkatan kesejahteraan melalui produktivitas hasil pertanian secara maksimal agar memberikan keuntungan bagi petani,” ujar Gustaaf.
Selain itu, Agrosolution juga digagas untuk mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif. Hal ini didukung berbagai produk unggulan Pupuk Kaltim yang telah teruji cocok dengan beragam jenis tanaman dan karakteristik lahan, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi dan NPK Pelangi JOS, serta produk hayati Biodex dan Ecofert.
“Keunggulan produk non subsidi Pupuk Kaltim telah terbukti cocok dalam meningkatkan produktivitas pertanian pada berbagai komoditas khususnya padi. Terlebih penggunaan dosis produk non subsidi Pupuk Kaltim jauh lebih hemat dibanding pupuk bersubsidi, sehingga petani mampu menekan biaya produksi dengan hasil yang jauh lebih optimal,” papar Gustaaf.
Program Agrosolution di Ponorogo telah direalisasikan Pupuk Kaltim seluas 573 Hektare (Ha) di tiga Kecamatan, yakni Ngrayun, Jetis, dan Siman untuk komoditas jagung serta kacang tanah di Kecamatan Jambon. Luasan tersebut akan terus dikembangkan Pupuk Kaltim ke berbagai wilayah lainnya, sesuai komitmen kerja sama program kemitraan antara perusahaan dengan Pemkab Ponorogo pada berbagai komoditas pangan.
Gustaaf pun mengimbau para petani untuk tidak ragu bergabung dalam Agrosolution, guna menerapkan adopsi pertanian unggul melalui pendampingan intensif agar mampu mencapai produktivitas hasil secara maksimal. Selain itu produk yang diaplikasikan ke tanaman juga sesuai dengan kebutuhan lahan sehingga akan menjaga daya dukung lahan tetap baik.
“Peningkatan produktivitas juga didukung adanya offtaker dengan jaminan harga pembelian hasil panen yang relatif stabil, sehingga dapat mewujudkan harapan petani dalam peningkatan produktivitas dan pendapatan,” tambah Gustaaf.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyambut optimis Agrosolution sebagai solusi dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian untuk memberi dampak positif terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani. Menurut dia, Agrosolution mampu menjawab permasalahan yang selama ini dihadapi petani, utamanya untuk ketersediaan bibit dan pupuk memadai.
Begitu juga saat panen, potensi anjloknya harga gabah bisa teratasi dengan jaminan offtaker untuk pembelian lebih tinggi melalui skema harga pasar ditambah nilai faktor. Terlebih dari realisasi yang berjalan, Agrosolution terbukti berhasil meningkatkan kapasitas pertanian Ponorogo khususnya jagung dengan signifikan. Hal ini diharap turut diikuti komoditas padi, sehingga hasil pertanian di berbagai sektor mampu tercapai dengan lebih optimal.
“Dengan jaminan agri input hingga akses permodalan dan offtaker, kami optimis pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat. Hal ini juga sekaligus dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi,’’ kata Sugiri Sancoko.
Dirinya pun menargetkan realisasi Agrosolution bisa mencakup seluruh kecamatan di Kabupaten Ponorogo. Hal ini pun diharap didukung sepenuhnya oleh Pupuk Kaltim bersama para petani, sehingga sektor pertanian sebagai penopang ekonomi masyarakat semakin tumbuh dan berkembang yang diikuti kesejahteraan secara merata.
“Bersama Agrosolution Pupuk Kaltim, mari wujudkan sektor pertanian yang unggul dengan mendorong produktivitas hasil yang lebih optimal, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” pungkas Sugiri Sancoko. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post