bontangpost.id – Jumlah peletakan ember telur Wolbachia mengalami penambahan. Setelah Dinas Kesehatan berhasil berkoordinasi dengan salah satu perusahaan di Kelurahan Satimpo. Fungsional Epidemiologi Muda Dinas Kesehatan Nur Ilham mengatakan saat ini Diskes dan perusahaan masih melakukan penyisiran terkait lokasi penempatan ember di area perusahaan.
“Kalau yang di Satimpo pasti bertambah. Tetapi jumlahnya masih belum diketahui karena ada lokasi yang mau digeser. Utamanya area hijau,” kata Ilham.
Sementara untuk area perusahaan di Kelurahan Belimbing bakal dibahas pekan ini. Kondisinya pun sama. Area seperti waduk milik perusahaan juga akan dibicarakan terkait teknis. Jika tidak memungkinkan maka pengeseran letak ember dilakukan.
Kendala selama ini ialah tangkapan citra satelit untuk area perusahaan terlihat samar. Berbeda dengan zona permukiman warga di luar perusahaan. Sehingga penentuan perlu pembahasan tingkat lanjut. Tujuannya agar memudahkan untuk pemetaan sebaran nyamuk.
“Belimbing untuk di luar perusahaan sudah semua,” ucapnya.
Terkait dengan penggantian nantinya untuk area perusahaan menjadi ranah dari karyawan. Diskes hanya menyiapkan ember sesuai dengan jumlah titik. Pekan ini untuk Bontang Selatan dan Barat sudah masuk penggantian ember yang keempat. Ia meyakini ada perbedaan durasi nantinya. Pasalnya proses penyebaran waktunya tidak serentak.
“Tetapi semua ada di data kami. Mana yang nanti mau diganti atau belum,” tutur dia.
Sebelumnya, Kelurahan Belimbing membenarkan sebanyak 311 ember berisi telur nyamuk wolbachia belum disebar di wilayah tersebut. Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Belimbing Elis mengatakan, dari angka tersebut hanya menyasar di enam RT yakni satu sampai enam.
“Itu berada di wilayah perumahan perusahaan. Di tambah ada lagi titik di fasum dan ruang terbuk hijau yang belum ditempatkan embernya,” kata Elis.
Menurutnya, Dinas Kesehatan pun sudah bertemu dengan pihak perusahaan sebanyak dua kali. Tetapi pasca itu hanya menampung. Belum mengambil keputusan untuk menerima wolbachia. Bahkan sudah memanggil dari Universitas Gadjah Mada. “Belum ada jawaban menerima peletakan ember ini,” ucapnya.
Sementara itu, Belimbing memiliki 51 RT. Rata-rata tiap RT ditempatkan delapan ember. Terkait kelurahan perannya ialah memberikan fasilitas sosialisasi program Wolbachia. Pada setiap agenda kelurahan. Baik terhadap ketua RT, mitra kelurahan, hingga kader.
“Tiap rembuk warga kami selalu menyisipkan informasi terkait wolbachia kepada warga,” tutur dia.
Sebelumnya, Lurah Satimpo Maryono mengatakan titik yang belum diletakkan ember kebanyakan di area perusahaan. Sementara di luar area perusahaan sudah dilakukan. Pasalnya, ada 14 RT di wilayah perumahan perusahaan. Ditambah zona khusus.
Nantinya dari Diskes dan manajemen perusahaan yang akan melakukan penanganan khusus. Sementara pihak kelurahan concern membantu di luar zona perusahaan. “Jadi 70 persen wilayah Satimpo berada di area perusahaan,” terangnya.
Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir pekan lalu, tercatat 4.157 ember ditempatkan di dua kecamatan. Meliputi Bontang Selatan dan Barat. Sejatinya total ember mengacu titik pemetaan mencapai 4.911. Walhasil persentase penyebaran di angka 85 persen. Dari angka itu hanya dua kelurahan yang belum terjangkau seluruhnya. Mencakup Satimpo dan Belimbing.
Enam kelurahan lainnya sudah menyelesaikan kegiatan penyebaran. Perinciannya, Berbas Pantai, Berebas Tengah, Gunung Telihan, Kanaan, Tanjung Laut, dan Tanjung Laut Indah. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post