bontangpost.id – Selain peminta sumbangan yang mengatasnamakan pembangunan tempat ibadah, pengamen juga kerap muncul di rumah makan maupun di persimpangan lampu merah.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bontang Ahmad Yani mengatakan, pihaknya telah melakukan patroli secara rutin.
“Tetapi lokasi yang didatangi mereka (pengamen dan peminta sumbangan) itu tidak dapat diprediksi,” katanya.
Perubahan strategi pun dilakukan. Mengingat banyak dari mereka yang kini menyasar masuk ke jalan-jalan kecil di tengah permukiman.
Ia menyebut, bila ada masyarakat menemukan pengamen, peminta sumbangan, maupun pengemis, sebaiknya tidak memberikan uang.
Dikhawatirkan, banyak yang hanya memanfaatkan empati masyarakat saat bulan Ramadan.
“Apalagi ada aturan untuk yang memberikan uang, dapat dikenai sanksi,” sebutnya.
Selain itu, jika masyarakat terus memberikan uang, justru berpotensi mengundang pengamen lain dari luar wilayah.
Berkaca dari sejumlah pengamen ataupun pengemis yang terjaring Satpol PP, mayoritas dari mereka bukanlah warga Bontang.
“Kalau ingin memberi, ke lembaga yang pasti saja. Kemudian ke orang-orang yang benar-benar membutuhkan,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post