SANGATTA – Menjelang bulan suci Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bekerja sama dengan Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kutim memperingati hari Lansia di Ruang Meranti, Setkab Kutim, Rabu (24/5) kemarin.
Kegiatan ini bertema “Hidup bermanfaat diusia senja, lanjut usia sejahtera bersama membangun kepedulian terhadap lansia”, turut dihadiri Bupati Ismunandar, Sekda Irawansyah, Wakil Ketua I DPRD Yulianus Palangiran, dan sejumlah Kepala OPD di Pemkab Kutim.
Bupati Ismunandar mengaku program yang digagas BAZNAS bersama pemerintah yang dipimpinnya dalam menyalurkan zakat kepada para lansia adalah program yang sangat mulia.
“Saya berharap kepada dinas terkait dan BAZNAS mengutamakan layanan kesehatan dan kesejahteraan lansia, maupun warga kurang mampu di Kutim,” pintanya.
Selain masalah kesehatan, Bupati menyarankan BAZNAS dan dinas terkait memperhatikan kebutuhan papan bagi lansia, apakah laik dilakukan bedah rumah atau mendapatkan bantuan agar tepat sasaran.
“Jangan sampai dalam penyaluran bantuan semata-mata karena faktor kedekatan dengan unsur pejabat tertentu, malah salah sasaran. Kondisi di lapangan harus benar-benar diseleksi dan masuk dalam kategori keluarga miskin, begitu juga pelayanan kesehatan dapat dibantu dengan sistem birokrasi yang lebih mudah,” serunya.
Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jami Daik berjanji akan memberikan pelayanan dan pengayoman terbaik kepada lansia, serta warga kurang mampu dalam mewujudkan Kutim sejahtera.
Sedangkan Ketua Baznas Kutim Idrus Yunus mengatakan dalam memperingati hari lansia diawali dengan penyerahan puluhan paket sembako dan uang santunan. “Kami sangat terbuka kepada masyarakat, apabila ada waraga Kutim yang masuk kategori lansia dan keluarga kurang mampu, agar dapat kami bantu,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, bukan hanya bantuan berupa sembako yang diserahkan. Tetapi merambah ke modal usaha, bedah rumah, pelayanan kesehatan, dan beberapa bantuan lainnya.
“Semoga paket dan sembako dapat bermanfaat bagi penerimanya terutama untuk memasuki bulan suci Ramadan,” tutup Idrus Yunus.
Sementara suasan haru terjadi saat Supandi, penjaja kue “wadai” menerima bantuan sembako dan uang santunan dalam rangka hari lansia. Di usianya yang ke-71 tahun, Supandi yang biasa menjajakan kue tradisional wadai tetap semangat menyambung hidup.
Selama ini Supandi mengais rezeki dengan berjualan wadai hidup bersama istrinya serta cucu dan buyut. Dia mengungkapkan tidak semua kondisi ekonomi anaknya baik.
Meski begitu, baginya selagi diberi umur panjang Supandi akan terus berjuang menafkahi istri, cucu, dan buyutnya. “Sebenarnya pantang bagi saya untuk mengemis, karena itu saya berjualan,”tuturnya. (hms12/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post