Tuntas Selama 30 Menit
BONTANG – Dua unit mobil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Bontang berhenti di sudut rumah warga, Kamis (19/10) lalu, pukul 20.00 Wita. Namun, kali ini sang petugas tidak sedang berupaya memadamkan api. Petugas datang setelah mendapat laporan dari warga tentang keberadaan sarang tawon. Sarang tawon yang menggantung di atap rumah Jalan Wortel, RT 09, Kelurahan Gunung Elai tersebut memang menjadi perhatian warga.
Eksekusi berhasil dilakukan selama 30 menit dengan peralatan seadanya karena masih minim sarana dan prasarana.
Sekretaris Disdamkartan Bontang, Ambo Sakka mengatakan pada Kamis (19/10) lalu, shift jaga yang dipimpin oleh Komandan Regu (Danru) Supriansyah menerima laporan dari masyarakat ats nama Jonito Budi Handoko bahwa terdapat sarang tawon di rumahnya. “Untuk menindaklanjutinya, personel berangkat dari mako sekira pukul 20.00 Wita,” ujar Ambo saat ditemui di ruangannya, Jumat (20/10) kemarin.
Dikatakan dia, pihaknya baru menindaklanjuti malam untuk keamanan warga sekitar. Sehingga jangan sampai saat eksekusi justru malah ada yang tersengat tawon. Setelah sampai di lokasi sekira pukul 20.20 Wita, para petugas penyelamatan segera mengeksekusi sarang tawon dengan cara tradisional dan perlindungan diri seadanya. Namun demikian, demi memberikan rasa aman kepada masyarakat, para petugas penyelamatan tetap semangat. “Eksekusi dilakukan langsung dan selesai pada pukul 21.01 Wita, kami melakukan tindakan dengan cara membakar sarang tawonnya,” ujar dia.
Untuk armada yang dikerahkan, sebanyak 2 unit armada disiagakan. Satu armada merupakan mobil pemadam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan. Pasalnya, eksekusi dilakukan dengan cara membakar sarang tawon tersebut. Satu armada lainnya merupakan mobil komando yang membawa pasukan sebanyak 14 personel. “Alat pelindung diri yang digunakan merupakan peninggalan zaman dulu. Sebenarnya kami kekurangan sapras, melihat eksekusi kami saat itu pun, pak Ketua RT nya merasa prihatin karena tidak seimbang dengan biayanya,” ungkapnya.
Saat eksekusi, tingkat kesulitan yang dialami para petugas ialah letak sarang tawon yang tinggi yakni di plafon atau atap rumah. Namun demikian, semua bisa diatasi dengan cepat. “Tawon itu sangat berbahaya, bahkan ada yang mematikan, sehingga masyarakat bisa meminta bantuan kami untuk penanganannya seperti jika terdapat ular di rumah-rumah,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: