JAKARTA – Masalah banjir menjadi fokus utama program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Bontang tahun depan. Pemkot Bontang menganggarkan Rp 2 miliar agar program tersebut bisa berjalan maksimal.
Ditemui selepas menghadiri Sidang Paripurna TMMD di Balai Sudirman, Jakarta, Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase mengungkapkan bahwa sebelumnya ada beberapa usulan yang diberikan oleh Dandim 0908/Btg Letkol Gunawan Wibisono. Banjir dilihat yang paling urgent. “Ada beberapa sungai yang perlu penurapan. Seperti di wilayah Kelurahan Api-Api,” kata Basri
Diterangkannya, dalam hal pelaksanaan proyek, tingkat keberhasilan TMMD tinggi. Menurutnya, TNI juga mampu melakukan pendekatan dengan baik kepada warga bantaran sungai. Sehingga pengerjaan bisa lebih mudah.
Terpenting, sebutnya, duit Rp 2 miliar yang dianggarkan bisa lebih efisien. Ketimbang nantinya penurapan sungai dilakukan dengan sistem tender. “Sebenarnya anggaran itu termasuk kecil. Itu yang bisa kami berikan di tengah kondisi keuangan yang seperti ini (menurun, Red),” ujarnya.
Di tempat yang sama, Gunawan menerangkan sebenarnya ada beberapa usulan warga yang masuk ke pihaknya. Usulan itu kemudian disaring dan diteruskan kepada Pemkot Bontang. Hasilnya, pada 2018 TMMD akan mengerjakan penurapan Sungai Bontang di Kelurahan Api-Api, penurapan masjid di Kelurahan Loktuan, dan pemasangan paving block di gereja di Kelurahan Gunung Telihan.
“Jadi sebelumnya kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Gunawan.
Selain pengerjaan fisik, jelasnya, juga dilakukan beberapa sosialisasi. Salah satunya terkait narkoba. “TMMD nantinya akan melibatkan semua satuan di Bontang. Termasuk Den Arhanud Rudal, Den POM, dan Pos TNI AL,” pungkasnya. (edw)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: