Banyak orang bertanya-tanya apakah sebaiknya makan sebelum olahraga, atau justru mengosongkan perut. Sebuah studi berusaha menjawab pertanyaan tersebut dengan memeriksa ekspresi gen pada jaringan adiposa (lemak).
Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Physiology—Endocrinology and Metabolism tersebut melibatkan 10 pria kegemukan yang diminta untuk berjalan selama 60 menit dalam keadaan perut kosong. Di hari lain, mereka berjalan kembali namun dua jam sebelumnya sudah sarapan tinggi kalori dan karbohidrat.
Sampel darah dilakukan pada jangka waktu regular dan karingan adipose dikumpulkan tepat sebelum berjalan dan satu jam setelahnya. Selama pemeriksaan, para peneliti menemukan adanya perbedaan sample jaringan adiposa dari kedua percobaan dimana hasilnya menunjukkan bahwa puasa sebelum berolahraga lebih tepat dilakukan.
“Jaringan lemak sibuk merespon makanan dan olahraga saat itu tidak akan menstimulasi perubahan yang sama pada jaringan adipose,” ujar pemimpin studi Thompson pada Medical Xpress.
Artinya, olahraga dalam keadaan perut kosong lebih memprovokasi perubahan yang lebih menguntungkan di jaringan adiposa dan lebih bermanfaat pada kesehatan jangka panjang.
Sayangnya, penelitian ini berskala kecil dan hanya melibatkan pria sehingga kemungkinan tidak berlaku untuk populasi umum.
Namun, kabar baiknya, studi lain menemukan bahwa olahraga dalam keadaan puasa dapat membakar lemak 20 persen lebih banyak.(net)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: