BONTANG – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyambangi pasien gizi buruk di RSUD Taman Husada Bontang, Minggu (15/1) kemarin. Rasa belas kasihannya terhadap pasien bernama Ahmat Alfiansyah membuat Neni ingin menghiburnya. Neni yakin penyakit paru-paru yang diidap Alif, sapaan bocah usia 1 tahun 3 bulan ini bisa sembuh dengan penanganan intensif.
Dalam kunjungannya, Neni didampingi Ketua Fraksi Golkar DPRD Bontang Nursalam, dan beberapa anggota Paguyuban Wargi Sunda Bontang (PWSB) serta Forum Komunikasi Wanita Nusantara (FKWN). Rombongan langsung menuju Ruang Campaka lantai 4 Nomor 9, tempat dirawatnya Alif.
Saat ditemui, Alif sedang dipangku ayahnya Awaluddin (31). Ia terlihat terbaring lemah. Tak lama, terdengar bocah itu menangis. Ayahnya kemudian menidurkannya di ranjang.
Dalam percakapannya dengan Awaluddin, Neni berdoa Alif bisa cepat sembuh dan dapat bermain seperti biasanya. “Semoga cepat sehat dan tumbuh menjadi anak yang berguna untuk bangsa dan negara,” katanya.
Neni mengatakan, dirinya juga telah menyimpan uang di RSUD untuk keperluan membeli obat Alif. Sementara untuk perawatan medis sudah ditanggung oleh BPJS.
“Kalau yang tidak masuk BPJS, kemarin Pak Sofyan (Hasdam, suami Neni, Red.) sudah menyimpan uang untuk obat yang tidak ditanggung BPJS. Kalau habis nanti ditambah lagi,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Neni juga bertanya rekam medis Awaluddin dan almarhun istrinya Andi Ayu (24) sehingga anaknya bisa mengidap penyakit paru-paru. “Sebaiknya, Bapak juga dironsen supaya tahu kondisi Bapak,” ujarnya.
Dikatakan Neni, Alif mengidap penyakit paru-paru yang kemungkinan ditularkan dari ibunya. Pasalnya ibunya meninggal karena ada meningitis juga TBC. Namun demikian, kata Neni, bapaknya juga harus diperiksa.
Karena jangan sampai ayahnya terkena juga tapi tidak tertangani. Lebih-lebih personal hygine-nya yang kurang baik. “Mudah-mudahan dengan perawatan yang intensif bisa sembuh InsyaAllah, hanya memang perlu waktu lama dan perawatan ekstra,” ungkapnya.
Terkait gizi buruknya, Neni menyebutkan karena Alif lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan pengaruh penyakit TBC.
Sementara itu, Awaluddin mengaku, sangat sedih dengan kondisi anaknya yang sedang sakit. Apalagi baru Jumat (13/1) lalu istrinya meninggal dunia. “Tetapi mau bagaimana lagi, sudah takdir, meskipun sedih lihat anak masih kecil, ibunya sudah tidak ada,” lirihnya.
Dikatakan dia, bahwa saat lahir anaknya masih normal dengan berat badan 2,5 gram. Tetapi seiring pertumbuhannya, beratnya tak pernah bertambah atau sesuai dengan umurnya. Sehingga berat badannya terberat hanya mencapai 6,2 kilogram.
Sedangkan saat ini, berat badan Alif hanya 5,6 kilogram. “Sempat diberi ASI sampai umur 1,1 tahun, saat tahu ibunya sakit, ASI-nya sudah berhenti. Saya harap anak saya bisa segera sembuh,” tutupnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: