SANGATTA – Kepala Desa Sangatta Selatan lakukan Penandatangan Kerja Sama (PKS) dengan Balai Taman Nasional Kutai (TNK) di acara peresmian Bontang Mangrove Park, Senin (19/3).
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan membangun kerja sama untuk mengelola Bumi Pelatihan dan Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPPUTK). Melihat kawasan tersebut sudah lama tidak dikelola menjadi alasan kepala TNK ingin bermitra dengan Desa Sangatta Selatan. Selain itu, dirinya ingin memberdayakan masyarakat sekitar.
Kepala Balai TNK, Nur Patria mengatakan dirinya melihat Sangatta Selatan berpotensi wisata. Baginya kawasan yang menjadi tempat wisata dan edukasi di Kutai Timur masih sangat minim dikelola.
“Saya senang dapat bekerja sama dengan Kepala Desa Sangatta Selatan. Mereka sangat menyambut baik untuk mengelola kembali kawasan yang sudah lama vakum. Jika BPPUTK bisa dikelola dengan benar, maka tempat tersebut akan sangat ramai,” ujarnya saat ditemui seusai peresmian kawasan wisata mangrove di Bontang.
Dirinya berharap agar BPPUTK dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dirinya mencontohkan Bontang yang sudah berhasil melalukan terobosan. Dia mengharapkan Kutim tidak akan kalah saing dengan kabupaten kota di sekelilingnya.
“Saya melihat Kutim sangat luas, selain itu sangat banyak kawasan yang dapat dikelola dan menguntungkan banyak orang. Terutama masyarakat sekitar dapat menikmati pekerjaan baru. Karena pembukaan tempat wisata seperti itu akan membuka lapangan pekerjaan,” katanya.
Kepala Desa Sangatta Selatan, Sjaim memaparkan akan mengupayakan untuk segera menyusun RPP. Agar pengelolaan BPPUTK dapat segera direalisasikan. Menurutnya pengelolaan tempat wisata tersebut akan mengajak Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam teknisnya.
“Kami akan berusaha memperbaiki dan menjadikan BPPUTK semakin berkembang, untuk wisata hijau dan edukasi di Sangatta,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: