SAMARINDA – PT Pertamina memastikan pasokan gas elpiji untuk wilayah Samarinda dan sekitarnya dipastikan aman. Selain itu, Pertamina menegaskan tidak adanya pembatasan bagi pengguna elpiji ukuran 3 kilogram (kg).
Koordinator Lapangan PT Pertamina Area Kilo 11, Tenggarong, Kukar, Ruswandi mengatakan, pembatasan gas elpiji 3 kg sebagai upaya peralihan ke bright gas ukuran 5,5 kg. Selain itu, ia menyebut khusus untuk elpiji bersubsidi tidak ada pengurangan sama sekali.
“Tida benar (penarikan gas elpiji 3 kg). Memang kami punya program tukar dua tabung elpiji 3 kg dan membayar Rp 105.500 akan diganti dengan tabung bright gas 5,5 kg baru plus isi,” kata dia, Ahad (8/4) kemarin.
Riswandi menyarankan masyarakat beralih menggunakan tabung elpiji 3 kg bersubsidi menjadi bright gas 5,5 kg. Guna meningkatkan minat masyarakat dan para agen di wilayah Samarinda ataupun Kaltim. “Inikan sudah ada programnya dari pusat, program untuk menukarkan tabung gas 3 kg menjadi bright gas 5,5 kg,” ucapnya.
Ia menyebut, ada empat alternatif penukaran yang disediakan Pertamina yakni dua tabung gas 3 kg yang kosong bisa ditukarkan satu bright gas 5,5 kg seharga Rp 105.500, satu tabung gas 12 kg yang kosong bisa ditukarkan satu bright gas 5,5 kg. Masyarakat hanya perlu membayar harga refill.
Pilihan lainnya, satu tabung gas 3 kg yang kosong bisa ditukarkan satu bright gas 5,5 kg seharga Rp 210.000. Serta membeli tabung baru bright gas ukuran 5,5 kg seharga Rp 330.000. “Tujuan program ini agar masyarakat beralih ke bright gas 5,5 kg dan beralih ke elpiji 3 kg non subsidi,” sebut Riswandi.
Dia meyakinkan program tersebut murni sebagai promosi bagi warga yang tertarik. Bahkan, untuk menjamin ketersediaan di masyarakat, Pertamina pada tanggal 7-15 September 2017 lalu telah menyalurkan penambahan sebanyak 335.560 tabung.
“Itu murni program promosi bagi mereka yang tertarik, dan yang mampu serta punya elpiji 3 kg untuk kami ajak dengan program ini. Tapi sekali lagi ini bukan paksaan dan murni program promosi. Kami tidak pernah melakukan pengurangan, justru seringnya menambah, apalagi menarik,” tegasnya.
Ia mengharapkan program tersbut bisa meningkatkan minat masyarakat agar bisa beralih ke bright gas, lantaran elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu. Pasalnya, banyak pedagang dan pengusaha yang menggunakan tabung gas 3 kg sebelumnya.
“Karena peruntukkan gas melon 3 kg ini barang subsidi untuk masyarakat kurang mampu, UMKM atau industri kecil. Namun, sering kami jumpai di tengah-tengah masyarakat dengan ekonomi di atas rata-rata malah menggunakan elpiji 3 kg. Begitu juga di restoran menengah atau besar masih menggunakan elpiji yang disubsidi pemerintah,” tutupnya. (*/aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: