Raja Swaziland Mswati III, monarki terakhir di benua Afrika, resmi mengumumkan perubahan nama negaranya menjadi Kerajaan eSwatini yang berarti “tanah orang Swazis”.
Saya ingin mengumumkan bahwa mulai hari ini dan seterusnya, negara kita akan dikenal sebagai Kerajaan eSwatini,” ucap Raja Mswati di stadion Manzini, 40 kilometer dari Ibu Kota Mbabane pada Jumat (20/4).
Raja Mswati mengumumkan perubahan nama negaranya itu menggunaan bahasa lokal Swati dalam acara peringatan kemerdekaan Swazi sekaligus hari ulang tahunnya yang sama-sama menginjak usia 50 tahun.
Raja Mswati telah menggunakan nama eSwatini beberapa kali dalam sejumlah pertemuan dan forum internasional.
Dia juga pernah menyebut negaranya sebagai Kerajaan eSwatini ketika dirinya berpidato di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan di Konferensi Tingkat Tinggi Uni Afrika pada 2017 lalu.
Dengan perubahan ini, Raja Mswati mengatakan Swaziland telah kembali menggunakan nama aslinya sebelum dijajah Inggris.
Dikutip Reuters, negara di Afrika Selatan itu memperoleh kemerdekaan dari Inggris setelah 62 tahun dijajah.
“Nama ‘Swaziland telah menyebabkan kebingungan. Setiap kali kami pergi ke luar negeri, orang-orang menyangka kami ini Swiss,” ujar Raja Mswati.
Sebagian besar mata pencaharian warga dan sumber pendapatan Swaziland selama ini bertumpu pada sektor pertanian, terutama komoditas gula. Salah satu negara termiskin di Afrika ini juga memiliki tingkat HIV/AIDS tertinggi di dunia.
Sejumlah petinggi negara sahabat turut hadir dalam perayaan kemerdekaan tersebut, termasuk Presiden Taiwan Tsai-ing Wen yang tengah melakukan tur kenegaraannya ke sejumlah negara Afrika.
Swaziland merupakan salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan relasinya dengan Taiwan daripada China, meski China adalah investor terbesar di Afrika. China memprotes semua negara yang berhubungan dengan Taiwan karena menganggap wilayah itu adalah bagian dari negerinya yang membangkang. (nat/cnn)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post