Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengingatkan agar proyek strategis nasional (PSN) dan daerah harus selesai sesuai target. Karena itu, Awang meminta setiap OPD yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek strategis ini bekerja keras menyelesaikan, terutama terkait pembebasan lahan.
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo belum lama ini di Istana Negara, agar proyek-proyek strategis nasional di Kaltim harus tuntas tahun ini,” kata Awang Faroek Ishak ketika memimpin rapat koordinasi pembangunan proyek-proyek strategis nasional (PSN) dan daerah (PSD)di Kaltim, Senin (7/5) kemarin.
Rapat tersebut dihadiri pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Kaltim dan Perusda Kaltim. Termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Bupati/Wali kota se-Kaltim. Rapat koordinasi digelar di Pendopo Lamin Etam.
Awang mengatakan, rakor ini merupakan tindak lanjut rapat percepatan pembangunan PSN dan PSD serta hasil dari Musrenbang Kaltim 2018 belum lama ini. Pada rapat ini Faroek minta agar semua pihak terkait dapat menyampaikan progres pembangunan yang kini dilaksanakan. Mulai jalan tol, jembatan, bandara hingga rel kereta api serta pelabuhan internasional. “Kami tidak ingin ada lagi permasalahan lahan menghalangi pembangunan proyek strategis,” serunya.
Gubernur mendapat laporan pembangunan Jalan Tol Balikpapan–Samarinda, Seksi 1 dengan total anggaran Rp 4 triliun dibagi menjadi 5 segmen dengan segmen 1 progres sudah mencapai 100 persen. Sedangkan untuk segmen 2, 3 dan 4 sudah di atas 80 persen. Selanjutnya pada segmen 5 masih 68 persen.
Terkait permasalahan lahan dan teknis khususnya pada segmen 4 dan 5 pada tanah rawa sepanjang 1,65 Km akan diserahkan pada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk menindaklanjutinya.
Untuk percepatan pelaksanaannya memerlukan pengawalan dan pengamanan dari Kanwil BPN, Polda beserta jajaran. Ditargetkan proyek tol selesai paling lambat Desember 2018. Sedangkan mengenai Seksi 5, terdapat perubahan justifikasi yang membutuhkan penambahan dana sebesar Rp280 miliar yang akan dibantu oleh BPJT.
Dipastikan, untuk jalan utama akan selesai pada Desember 2018. Rencana pembangunan jalan tol juga sedang diperjuangkan untuk berlanjut dari Samarinda-Bontang, Botang-Sangatta, Sangata–Bengalon–Kaliorang hingga KEK MBTK.
“Alhamdulillah usulan sudah masuk di Kementerian PU dan perencanaan sudah masuk di BPJT. Saat ini tim investigasi dari Kementerian PU sudah melakukan inventarisir lapangan termasuk yang melalui Taman Nasional Kutai sepanjang 17 Km. Yang jelas, kita minta jalan tol ini bisa masuk proyek strategis nasional,” ucap Faroek.
Progres pembangunan Jembatan Mahakam IV pun dilaporkan. Progres sisi Samarinda Kota 74 persen, sisi Samarinda Seberang 82 persen dan bentang tengah 57 persen. Untuk bentang tengah akan dilakukan koordinasi dengan KSOP pada saat pengerjaan kerangka bentang tengah khususnya terhadap lalu lintas ponton.
Terkait pembangunan sisi Samarinda Seberang yang melalui Kompi C, dalam minggu ini sudah dapat dibongkar pembangunannya sesuai dengan surat dari KSAD yang akan diberikan minggu ini. “Target kita selesai November 2018,” yakinnya.
Selain itu, pembahasan juga terkait pembangunan Jembatan Pulau Balang. pembangunan ini pada jalan pendekat sisi Penajam ditargetkan selesai pada 2018. Pemprov telah membangun jembatan bentang pendek sepanjang 470 meter dengan total anggaran Rp 4 miliar. Diharapkan tahun 2019 akan masuk penganggaran untuk penuntasan pembangunan akses sisi Balikpapan maupun PPU. Jembatan bentang panjang ditargetkan selesai pada akhir 2019.
Pembangunan Kawasan Maloy juga tidak luput dari poin bahasan. Termasuk pembangunan pelabuhan multipurpose. Segmen 1 Dermaga tahun 2018 dipastikan selesai dari sisi laut dan 2019 sudah bisa operasional untuk CPO. Sedangkan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) KEK MBTK pemasangan pipa distribusi air baku Sekerat saat ini mencapai 83 persen dan ditargetkan November 2018 selesai. Pembangunan SPAM mencapai 77 dan ditargetkan juga selesai pada akhir November 2018.
Untuk pembangunan kelistrikan KEK MBTK, saat ini untuk distribusi dan tiang-tiang jaringan listrik sudah didirikan dari akses jalan luar. Sedangkan pembangunan jaringan listrik akan dilakukan oleh Perusda.
Mendukung pengembangan KEK MBTK, Pemprov Kaltim juga berupaya membangun tower telekomunikasi. Ini perlu dilakukan untuk penguatan signal pada Kawasan KEK MBTK, Kariangau serta pada daerah perbatasan Maratua dan Mahakam Ulu. Termasuk pemerataan fiber optic untuk mendukung fasilitas internet pada daerah perbatasan.
Terkait pembanguann oleh PT KAB Borneo, saat ini Pelabuhan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di Penajam sudah dilakukan. Pembangunan jalan akses sudah digarap pada sisi darat, namun dari sisi laut perijinan masih menunggu ijin TUKS. Sedangkan, kereta api jalur selatan (Penajam–Kutai Barat) sepanjang 230 Km, akan dibangun pada awal 2019 dan selesai pada 2022.
Sementara, untuk rute utara diusulkan sepanjang 217 Km (Tabang–Maloy) dan masih dalam proses kajian studinya. Pelaksanaan pembangunan diperkirakan 2019–2022. “Semua PSN dan PSD, kita harapkan bisa tuntas tahun ini. Kami yakin bisa. Mohon dukungan masyarakat dan semua pihak,” pintanya. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post