MUDIK menjadi sebuah tradisi saat perayaan hari Raya Idulfitri. Namun, tidak semua perantau bisa merasakan mudik mengingat banyaknya biaya yang harus dikeluarkan jika ingin mudik ke kampung halaman. Namun tahun 2018 ini, menjadi tahun yang penuh berkah buat semua, terutama masyarakat sekitar perusahan Pupuk Kaltim. Pasalnya, perusahaan BUMN yang memproduksi berbagai pupuk ini menggelar program Mudik Gratis BUMN Tahun 2018 bersama Pupuk Kaltim.
Salah satu warga RT 05 Kelurahan Guntung, Suparman mengaku sudah 13 tahun tidak pernah pulang ke kampung halamannya di Enrekkang, sehingga dirinya turun di Pare-Pare. Oleh karena itu, dengan adanya program mudik gratis dari PKT, dirinya langsung antusias dan mendaftarkan ke kelurahan.
“Saya bertiga saja sama anak-anak karena istri saya masih kerja,” jelas Suparman di Pelabuhan Umum Loktuan sambil menunggu KM Binaiya bersandar.
Kata dia, proses pendaftarannya tidak terlalu sulit karena cukup ke kelurahan saja. Suparman juga mengaku tidak pernah pulang ke kampung karena terkendala biaya. Ketika Pupuk Kaltim menggelar mudik gratis, dirinya langsung mendaftar agar bisa pulang dan berkumpul bersama keluarganya.
Suparman mengucapkan banyak terima kasih kepada Pupuk Kaltim dengan adanya program mudik gratis ini. “Mudah-mudahan Pupuk Kaltim selalu jaya dan terus memberikan program yang bermanfaat untuk warga Guntung dan Loktuan,” harapnya.
Senada dengannya, salah satu warga Kelurahan Gunung Elai juga dapat merasakan manfaat dari mudik gratis garapan Pupuk Kaltim tahun 2018 ini. Pasalnya, Muhtar (67) yang merupakan pensiunan karyawan PKT tahun 2013 sudah 2 tahun tidak pulang ke tanah kelahirannya yakni Pinrang. Istri dari Muhtar yakni Hasni mengatakan, suaminya ingin pulang ke kampung halaman karena merindukan kedua orang tuanya. Padahal, orang tuanya sudah lama meninggal.
“Suami saya terkena amnesia, karena sempat terjatuh dan pendarahan di otak, pas tahu ada program mudik gratis dari PKT langsung mau ikut bilangnya sudah ditunggu di sana sama orang tuanya, saya pasrah saja ikuti kemauannya,” terang Hasni.
Untuk pendaftaran, awalnya Hasni sempat ditolak karena bukan warga bufferzone. Tetapi dirinya mengatakan, bahwa suaminya pensiunan PKT dan sudah lama ingin pulang kampung. Akhirnya mereka diberi kuota 3 orang.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pupuk Kaltim, karena saya bisa membawa mudik suami saya walaupun dalam keadaan sakit, semoga PKT semakin jaya dan semakin makmur,” harapnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post