NAMA kawasan Wiyung, Surabaya, kembali jadi objek hoax kejadian kriminalitas. Setelah disebut dalam video lawas penemuan jenazah seorang perempuan di Pasuruan, kemarin giliran video tawuran warga.
“Indomaret Wiyung, Surabaya, barusan banget, debt collector vs warga saling bacok. Debt collector ngrampas motor, debt collector dikroyok warga yg gondrong mati ditempat.” Begitu bunyi pesan yang didapati Jawa Pos dalam sejumlah grup WhatsApp.
Jawa Pos berusaha mencari padanan video tersebut di media sosial. Sasaran utamanya Facebook dan YouTube. Ternyata, banyak netizen latah bin lebay yang menyebarkan pesan yang sama. ”Debt Collector vs Warga di Wiyung Surabaya”. Begitu judul video yang diunggah oleh channel YouTube Achmad Alfandy. Dia mengaku mendapatkan video tersebut dari seseorang bernama D. Saputro (Achmad). Hingga tadi malam, video itu sudah dilihat 435 kali.
Benarkah peristiwa tersebut terjadi di Wiyung, Surabaya? 100 persen salah. Kanitreskrim Polsek Wiyung Ipda Sumarno menyatakan, tidak ada kejadian tersebut di wilayahnya. ”Hoax itu. Saya juga mendapatkan video tersebut sejak kemarin,” ujarnya.
Jawa Pos mendapatkan petunjuk permulaan untuk mengungkap fakta itu dari logat orang-orang yang ada dalam video tersebut. Tim Jawa Pos mengenali logat orang-orang itu seperti bahasa Sunda. Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut di YouTube, ternyata peristiwa tersebut terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
Channel YouTube Portal Berita Masaginews mengunggah video yang sama pada 14 Agustus 2018. Judulnya, ”Dua kelompok preman saling bacok di Sukabumi”. Untuk memastikan kebenaran unggahan Masaginews tersebut, Jawa Pos mencari arsip berita dari sejumlah portal berita. Ternyata ketemu.
Portal berita Okezone.com memberitakan kejadian tersebut pada Jumat (17/8). Judul beritanya, ”Video Pembacokan di Sukabumi Viral, Tiga Pelaku Berhasil Ditangkap.” Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Sukabumi–Cianjur. Di sekitar Pabrik GSI Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Total ada delapan tersangka dalam perkara tersebut. Tiga orang telah diamankan. Mereka berinisial HR, GM, dan RD. Lima lainnya masih berstatus buron.
Berita yang sama ada di koran dan portal Radar Sukabumi (Jawa Pos Group) terbitan Sabtu, 18 Agustus 2018. Judul beritanya, ”Polisi Bekuk Tiga Tersangka Pembacokan, Lima Lainnya Masih DPO.” Dalam berita itu disebutkan, perkara pembacokan tersebut berawal dari saling senggol di jalan. ”Saling senggol, lalu terjadi pemukulan dan berlanjut ke pengeroyokan,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo seperti dikutip dari Radar Sukabumi. (gun/his/c6/fat)
Fakta
Video kekerasan yang dilengkapi keterangan saling bacok antara warga dan debt collector bukan kejadian di Surabaya. Yang benar, video itu merupakan rekaman pengeroyokan di Sukabumi.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post