SAMARINDA – Kualitas pelayanan yang dimiliki Hotel Grand Kartika (GK) Samarinda sepertinya tak perlu diragukan lagi. Sebab, hotel yang berlokasi di Jalan KH Khalid itu telah resmi naik kelas menjadi hotel bintang tiga, Rabu (12/9) lalu.
Sertifikat itu diberikan langsung Direktur Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata (LSUP) Devys Mukti Langgeng, Sri Dewiastuti kepada General Manager (GM) Hotel GK Samarinda, Armunanto pada acara serah terima sertifikat tersebut di hotel GK.
“Hotel GK Samarinda telah resmi menjadi hotel bintang tiga. Baik dari sisi pelayanan, produk, dan pengelolaan, hotel GK telah memenuhinya. Penilaian itu dilakukan melalui tim audit,” kata Dewiastuti kepada awak media.
Dalam kesempatan itu, wanita berkerudung itu berpesan, agar kualitas dan pelayanan hotel GK dapat dipertahankan. Bahkan ke depannya berbagai fasilitas pendukung lainnya diharapkan bisa terus ditambah. Sehingga mendukung terwujudnya kualitas pelayanan memadai.
“Sertifikat bukan hanya sebuah kebanggaan, tetapi bagaimana menjaga mutu dan standar pelayanan harus menjadi prioritas. Itu sangat kami harapkan kepada hotel GK,” tuturnya.
Ia menambahkan, pemberian sertifikat hotel bintang tiga kepada hotel GK Samarinda tidak dilakukan begitu saja. Tetapi sudah melalui tahapan survei selama hampir enam bulan lamanya.
“Bahkan setelah sertifikat ini kami serahkan, nanti akan ada lagi survei berkala yang kami lakukan selama tiga tahun ke depan. Survei masih sesuai standar hotel kelas bintang tiga atau tidak,” katanya.
Sementara itu, Armunanto selaku GM Hotel GK Samarinda mengakui, untuk memperoleh sertifikat hotel bintang tiga melalui perjuangan panjang. Selama proses audit enam bulan terakhir, ia mengaku, pihaknya banyak menerima masukan dan krtikan.
“Dari proses audit itu banyak ditemukan kekurangan. Karena ada 151 unsur yang dinilai. Dari situ, kami harus bisa mendapatkan 500 poin. Salah satu contoh masukan yang disampaikan kepada kami, misalnya di kamar harus ada tempat sampah tertutup. Selain itu, cermin khusus yang panjang juga harus tersedia,” katanya.
Meski begitu, semula pihaknya sempat ragu mengajukan sertifikat tersebut. Pasalnya, kebanyakan patokan hotel berbintang harus dilengkapi kolam renang. Namun hal itu ternyata tidak menjadi patokan utama. Sebab, fasilitas ternyata bisa diganti dengan fasilitas lainnya seperti SPA dan fasilitas lainnya.
“Kami sudah memiliki SPA. Fasilitas lainnya juga ada restoran, kafe, dan taman. Itu yang membuat nilai hotel yang kami miliki menjadi naik saat proses verifikasi dan audit oleh pihak LSUP Devys Mukti Langgeng,” ungkapnya.
Kendati demikian, Armunanto mengakui, hotel yang pimpin masih memiliki banyak kekurangan yang perlu dibenahi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa hotel.
“Target kami selanjutnya bagaimana meningkatkan okupansi hingga 80 persen. Karena di tahun ini, kami baru menargetkan antara 60 sampai 70 persen. Saat ini kami memiliki 93 kamar,” tandasnya. (drh/ser)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post