SANGATTA – Banjir yang kerap menerjang Kutim nampaknya menjadi perhatian khusus oleh pemerintah Kutim. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut, Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kutim melaksanakan program gotong royong secara terpadu.
Kepala Dinas Perkim, Aji Muhammad Fitra Firnanda saat ditemui mengaku, dalam penanganan lingkungan yang ada di wilayah kabupaten masih banyak terdapat kendala. Salah satunya aliran drainase yang menyebabkan banjir. Dengan ini, dirinya akan melakukan pengecekan lapangan.
“Jika dari hasil pemeriksaan lapangan memang harus membutuhkan dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), kami akan menganggarkan untuk itu,” katanya saat diwawancarai belum lama ini.
Ia berharap dalam penanganan hal ini harus bersama-sama gotong royong. “Maka kita laksanakan gotong royong, karena pada dasarnya penanganan drainase tidak bisa dilakukan hanya pemerintah saja, namun ada keterlibatan warga,” ujarnya.
Ia melanjutkan, salah satu penyebab banjir dalam suatu lingkungan adalah warga itu sendiri yang tidak menjaga kebersihan dan kerap membuang sampah sembarangan. Kebiasaan yang satu ini juga bisa menyebabkan banjir. Meski kelihatan tidak memengaruhi apa-apa, namun faktanya membuang sampah sembarangan dapat membuat drainase menjadi dangkal.
“Perkim bersama dinas terkait dan warga sebelumnya telah melaksanakan gotong royong pembersihan drainase di Gang Dayung Kecamatan Sangatta Utara dan berhasil, kemudian ada permintaan lagi di Jalan Pinang Dalam,” ungkapnya.
Pihaknya berencana setelah perhelatan Porprov, pihaknya akan bergerak lebih fokus. Dengan konsep gotong royong bersama, di hari yang sama. Sehingga semua dinas yang terkait dan masyarakat dilibatkan secara bersama-sama untuk mengatasi banjir. “Selanjutnya tidak menutup kemungkinan akan di laksanakan di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Kutim,” tambahnya.
Namun hal itu dilaksanakan setelah di Sangatta terselesaikan untuk masalah permukiman, yang terdiri dari tujuh kriteria di antaranya bangunan rumah, jalan, drainase, air bersih, sanitasi, kebersihan dan pemadam kebakaran.
“Untuk tujuh kriteria ini ada di semua kota maupun desa, namun saat ini target utama masih yang di kota terlebih dahulu. Setelah beres dilanjutkan ke kecamatan-kecamatan,” jelas Firnanda.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Dinas Perkim Kutim telah membentuk kelompok kerja yang terdiri dari unsur dinas-dinas terkait dengan tujuh kriteria tersebut, kemudian satuan pelaksana yang unsurnya adalah camat, kepala desa, BPD dan forum RT.
“Beberapa elemen penting harus terlibat, agar seluruh daerah bisa bersih secara merata dan Kutim bebas banjir,” harapnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post