BALIKPAPAN- Pemerintah meminta Chevron untuk segera mengumumkan proyek (Indonesia Deepwater Development/IDD) ke khalayak. Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Syaifuddin mengatakan, kelanjutan proyek ini masih akan dilakukan Chevron. Makanya pemerintah mendorong Chevron segera mengumumkan rencana mereka.
“Menteri ESDM (Ignasius Jonan, Red) sudah bertemu dengan pihak Chevron. Menanyakan status Chevron. Jika kejelasan sudah ada, maka pemerintah bisa menyesuaikan apa yang harus dilakukan,” tuturnya, Selasa (5/2).
Menurutnya, investasi proyek IDD ini membutuhkan investasi yang cukup besar. Pasalnya, proyek ini termasuk laut dalam. Dengan kedalaman laut 2.000 meter, perusahaan harus melakukan pengeboran lagi hingga 3.000 meter. “Selain itu, proyek ultralaut dalam ini membutuhkan teknologi tinggi atau dengan biaya mahal. Namun, ada teknologi yang lebih efisien sudah didapat Chevron,” imbuhnya.
Manajer Senior Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan-Sulawesi (Kalsul) Roy Widiartha mengakui, proyek IDD memang terlambat dari target operasi. Menurutnya, Chevron lebih dulu fokus ke Blok Rokan. Setelah diputuskan ke tangan Pertamina, perusahaan oil & gas international ini baru melanjutkan proyek IDD.
“Sampai saat ini masih masuk policy. Semua berkas sudah masuk. Kita lihat saja nanti. Yang pasti Chevron tetap berkomitmen melanjutkan proyek ini,” ucapnya.
Proyek Pengembangan Lapangan Bangka ini merupakan tahap pertama dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) Chevron di Kalimantan Timur. Berlokasi di lepas pantai Kutai Basin di Kalimantan Timur, proyek Bangka termasuk sambungan pipa bawah laut ke sebuah unit produksi terapung. (aji/ndu/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post