MADIUN – Jalan Tol Ngawi Kertosono ruas Madiun terendam oleh luapan sungai Glonggong yang mengalir tak jauh di dekat Simpang Susun (SS) Madiun rabu malam (6/3). Curah hujan yang cukup tinggi terjadi di wilayah Madiun dan sekitarnya.
Genangan terjadi mulai rabu malam pukul 19.00 WIB, luapan air terjadi di Km 604+000 hingga Km 604+000 di lajur arah Jakarta. Genangan air merambat hingga mencapai batas reflector (guide post) dengan 50 cm.
Pengelola Jalan Tol Ngawi-Kertosono, PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) mengaku tidak menyangka bahwa aliran air bisa sampai merendam ruas tol. “Baru kali ini (ruas tol teredam banjir,Red) seperti ini,” kata Direktur Utama PT NKJ Iwan Moedyarno pada Jawa Pos kemarin (7/3).
Jajaran direksi PT NKJ irit komentar soal insiden terendamnya ruas tol ini. Direktur Teknik PT NKJ Mulia Setiawan mengungkapkan, bahwa pihaknya masih akan berkonsultasi pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. “Karena urusan banjir ini bukan hanya kami saja. Tapi melibatkan banyak pihak,” kata pria yang dipanggil Wawan ini.
Wawan menegaskan, bahwa Jalan Tol Ngawi Kertosono sudah dilengkapi degan sistem drainase yang sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam perjanjian konstruksi. Wawan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas dengan menerapkan contraflow. “Kendaraan lewat di lajur sebelahnya. Hanya khusus di area yang banjir saja,” katanya.
Mengantisipasi genangan air yang tidak juga surut dan cenderung bertambah tinggi serta mengantisipasi terputusnya ruas tersebut, sejak Kamis pagi (7/3) pukul 00.50 WIB, PT NKJ melakukan pengalihan seluruh golongan kendaraan dari Surabaya menuju Jakarta untuk keluar Gerbang Tol (GT) Caruban.
Dari keterangan resmi PT Jasa Marga, lalu lintas arah sebaliknya yaitu dari Jakarta menuju Surabaya masih dapat dilalui oleh semua kendaraan. Kendaraan yang keluar GT Caruban dapat mengakses Jalan Tol Ngawi Kertosono kembali setelah melalui jalan arteri dan masuk melalui GT Madiun.
Hingga Kamis siang, walaupun sudah mulai surut namun ketinggian air masih mencapai 70 cm. PT JNK berkoordinasi dengan pihak Kepolisian masih melakukan rekayasa lalu di Km 607+800 hingga Km 601+900. “Sejak pukul 13.15 WIB, rekayasa lalulintas contraflow di lokasi yang sama juga sudah mulai diberlakukan,” kata AVP Coorporate Communication PT Jasa Marga, Irra Susiyanti.
Irra mengatakan, meratanya dan tingginya curah hujan di wilayah Madiun dan sekitarnya membuat daerah aliran sungai tidak dapat menampung debit air di sekitar wilayah jalan tol. Ke depannya, PT NKJ akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi agar masalah ini tidak terulang kembali di kemudian hari.(tau/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post