BONTANG – Guna mewujudkan Bontang sebagai Kota Agamis dan berbudaya gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), Pemkot Bontang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Bessai Berinta (Gemassinta) Tempat Ibadah, Sabtu (8/2/2020) lalu.
Kegiatan yang dihadiri para mubalig, dai, majelis taklim, hingga imam masjid se-Bontang itu bertempat di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang. Seluruh penggiat agama yang hadir menjalani serangkaian cek kesehatan.
Mulai dari tes kebugaran, screening kesehatan, yakni cek kolestrol, asam urat, TBC, gula darah, HIV, hingga IVA test. Yang bertujuan agar seluruh dai, mubalig, serta ibu-ibu majelis taklim di Kota Taman terjaga kesehatannya. Sehingga dapat memberikan ilmu agama yang lebih baik kepada umat.
Tak hanya itu, Dinkes Bontang juga memberikan edukasi kesehatan terkait materi pertama, HIV/AIDS dan TBC yang dibawakan oleh dr Ruri harmawati dari Puskesmas Bontang Selatan II. Materi kedua mengenai Imunisasi (Vaccination for Nation) oleh dr Arlita Putri, Sp.A dari RSUD Taman Husada Bontang. Dan pemateri terakhir dibawakan secara spontan oleh A Sofyan Hasdam Sp.S terkait Jantung (Stroke Iskemik).
Kadinkes Bontang Bahauddin dalam sambutannya menjelaskan alasan pemberian nama Germassinta, diharapkan masyarakat Bontang dapat mendayung bersama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Tidak hanya insan kesehatan saja yang bergerak.
“Karena populasi umat Islam di Bontang 90 persen, menjadi alasan Dinkes mengajak dai, mubalig, maupun pengurus masjid dalam menyosialisasikan Germassinta. Peran ulama sangat strategis,” tuturnya.
Inisiasi Germas sendiri telah dimulai sejak akhir Desember tahun lalu, dan berkesinambungan pada program Germassinta. Pemuka agama punya peran penting dalam menyosialisasikan materi-materi seperti vaksin, stunting, TBC dan HIV kepada umat.
Penyakit tidak menular (PTM) saat ini sedang menjadi tren daripada penyakit infeksi. Bontang menduduki peringkat pertama penyakit stroke di Kalimantan Timur (Kaltim), diikuti penyakit gula, dan jantung di posisi tiga, maupun hipertensi. “Rata-rata hasil cek kesehatan yang dilakukan, paling banyak mengidap hipertensi,” urai Bahauddin.
Melalui kegiatan ini, Dinkes meminta para mubalig maupun imam masjid agar dapat membantu menyiarkan informasi Germassinta kepada masyarakat. Di antaranya, cek kesehatan, makan buah dan sayur, rajin aktivitas fisik, tidak merokok, istirahat cukup, tidak minum alkohol, hingga mengurangi konsumsi gula dan garam.
Program ini pun mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. Ia pun berpesan agar masyarakat Bontang dapat hidup sehat, menjaga lingkungan, dan menjaga dirinya sendiri.
“Program Germassinta ini salah satu wujud kecintaan kita kepada mubalig dan semua penggiat agama, mungkin di Indonesia baru di Bontang yang seperti ini. Nanti kita jadwalkan juga untuk yang nonmuslim. Kita akan lihat semua kondisi kesehatan bapak-ibu,” ucap Neni.
Ia bersama Dinkes Bontang akan mengawal kesehatan para pemuka agama di Kota Bontang agar kesehatan mereka benar-benar terjaga dengan baik. Sehingga menjadi contoh baik pula untuk masyarakat. (Rera Annorista/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post