Panahan kini sudah jadi olahraga baru yang digemari masyarakat. Tak hanya orang dewasa saja yang bisa melakukannya, anak-anak seperti Rizky Alfitrah pun bisa melakukannya. Bahkan turut mengharumkan nama Kota Taman di ajang nasional.
KOMPETISI panahan bertajuk Archery Festival Borneo Open 6 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (7/3/2020) lalu mengukir nama Rizky Alfitrah sebagai juara pertama kategori SD Pemula 1 jarak 5 meter. Namun, itu bukanlah medali pertama yang didapatkan putra dari pasangan Fitrah Bagus Yowono dan Nurjanah ini.
“Sebelumnya dapat medali emas juga di Piala Bupati Kutim Open 2, Desember 2019. Sama juara 2 di kompetisi panahan antar-SD se-Kaltim,” ujar siswa kelas 4 Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Bontang ini.
Ketertarikannya dengan olahraga panahan ini ternyata cukup lama. Rizky bercerita, pertama kali mengetahui olahraga tersebut saat berada di kelas 2. Saat itu, ia dan kedua orang tuanya sedang berjalan-jalan di Stadion Bessai Berinta. Di situlah Rizky melihat beberapa orang berlatih panahan.
“Tapi orang tua belum membolehkan,” kata anak kelahiran 10 Agustus 2009 ini.
Memasuki kelas 3, Rizky kembali memohon kepada orang tuanya untuk berlatih panahan. Saat itu, sekolah juga telah memiliki ekstrakurikuler serupa. Melihat keinginan anak pertama dari dua bersaudara ini, orang tuanya pun akhirnya membolehkan berlatih panahan.
Bukan waktu yang sebentar Rizky berlatih panahan. Anak panah yang meleset bahkan patah pernah dirasakannya. Pun ia tak hanya berlatih di sekolah. Jantung pisang milik tetangganya pun jadi “korban” latihan memanah. Dukungan dari keluarga dan sekolah makin membuatnya bersemangat.
Saat memasuki kelas 4, Rizky siap diikutsertakan di kejuaraan. Pihak sekolah pun mendaftarkannya di kejuaraan nasional (Kejurnas) panahan Bupati Kutim Open 2 kategori 5 meter. Hasil keringat latihannya pun membuahkan hasil, ia meraih medali emas dari ajang tersebut.
Medali kedua juga didapatkannya saat mengikuti kompetisi di Samarinda. Menghadapi siswa SD lainnya se-Kaltim, Rizky tak gentar. Meskipun harus puas berada di posisi kedua, ia tetap membawa pulang medali perak ke Kota Taman.
Rizky pun semakin giat berlatih. Setiap Jumat pukul 14.00 Wita waktunya ekstrakurikuler panahan di sekolahnya dimulai. Ia terus mengasah kemampuannya, mempersiapkan diri mengikuti kompetisi panahan Borneo Open 6 di Banjarbaru.
Bersama puluhan pesaingnya se-Indonesia, Rizky sempat grogi. Namun rasa grogi tersebut ia curahkan pada busur dan anak panahnya. Anak panah Rizky melesat, tepat mengenai tengah sasaran. Rizky pun dinyatakan sebagai pemenang dan pulang membawa medali emas.
“Alhamdulillah bisa menang. Ke depan juga mau berlatih lagi untuk jarak 20 meter,” ujar Rizky yang bercita-cita menjadi pemadam kebakaran.
Kepala Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Bontang, Rahmad Budiono mengapresiasi prestasi yang diraih Rizky. Sejak ekstrakurikuler panahan ini dibuka 3 tahun lalu, olahraga ini jadi salah satu penyumbang prestasi di sekolah ini. Rahmad bercerita, saat gelaran Gebyar Kreatif di sekolahnya, Rizky didaulat membuka acara dengan memanah sasaran sejauh 7 meter.
“Rizky berhasil menyelesaikannya dengan sempurna tepat di tengah sasaran,” katanya.
Sebagai bentuk apresiasi, pihak sekolah pun turut memberikan uang pembinaan kepada Rizky. Rahmad berharap, akan lahir bibit baru selepas lulusnya Rizky nanti. Tak hanya dari olahraga panahan, tapi juga cabang lainnya.
“Panah yang dimiliki Rizky ini salah satunya, merupakan hasil dari uang pembinaan yang kami berikan,” pungkasnya. (Zulfikar)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post