BONTANG – Informasi terkait batalnya sensus penduduk (SP) secara tatap muka dari Badan Pusat Statistik (BPS) pusat, belum diterima BPS Bontang. Kepala BPS Bontang, Srie Sis Sugianto menerangkan, pihaknya sampai saat ini hanya menerima petunjuk SP secara online yang diperpanjang sampai 29 Mei mendatang.
Sementara terkait SP tatap muka tersebut, pihaknya hanya sebatas mendengar kabar akan diundur September. Akan tetapi, sampai saat ini ia belum mendapatkan penjelasan secara pasti mengenai hal tersebut.
“itu (SP secara tatap muka dibatalkan) yang kami belum dapat penjelasan dari pusat,” ungkapnya, Jumat (8/5/2020).
Dia hanya menjelaskan, anggaran BPS Bontang sudah ditarik ke pusat untuk dilakukan refocusing. Anggaran BPS Bontang sendiri tahun ini yang diterima sekitar Rp 3 miliar.
“Semua anggaran kabupaten/kota lagi ditarik ke pusat,” ucapnya.
Namun, penarikan dana tersebut tidak berpengaruh terhadap SP online ini. Mengingat SP ini tidak melakukan tatap langsung, hanya kesadaran masyarakat untuk mengisi formulir di laman BPS. Anggaran yang ditarik ke pusat, sebelumnya untuk kebutuhan pendataan, pencacahan, koordinasi, dan rapat.
“Mudah-mudahan masyarakat tetap berpartisipasi (SP online),” ujarnya.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan SP, dapat langsung mengunjungi situs sensus.bps.co.id. Ketika telah masuk akan dimintai nomor kartu keluarga dan NIK KTP, kemudian langsung mengisi semua pertanyaan yang dapat dilakukan oleh kepala keluarga maupun istri dan anaknya.
“Kalau nomor KK tidak bermasalah dan sinyal tidak lelet, cepat itu (pengisian sensus),” katanya.
Tahun ini, pihaknya hanya menargetkan 16 persen warga Kota Taman yang melakukan SP online. Angka itu menyasar warga yang melek teknologi, seperti organisasi perangkat daerah dan perusahaan. Namun dia yakin dapat lebih dari target.
“Saat ini Bontang tertinggi di Kaltim, sudah mencapai 92 persen,” ucapnya.
Dia berharap, seluruh masyarakat Bontang dapat mengikuti SP secara online ini. Lantaran banyak manfaat dengan adanya SP ini, yakni dapat mengetahui jumlah penduduk, pendidikan hingga usaha.
“Bagi masyarakat yang belum sensus, dapat segera mengisi melalui online di rumah saja,” imbaunya.
LIBATKAN RT
Diketahui, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) pusat Suhariyanto mengatakan, pihaknya membatalkan survei sensus penduduk secara tatap muka yang rencananya dilakukan pada Mei 2020 akibat adanya pandemi Covid-19.
Suhariyanto menyebutkan survei itu sebenarnya sempat diputuskan untuk diundur hingga September 2020 namun terpaksa dibatalkan karena BPS juga sedang melakukan efisiensi anggaran sebesar 41 persen.
“Ada efisiensi anggaran BPS sebesar 41 persen maka pada tahun ini kita tidak lagi melakukan tatap muka,” katanya dikutip dari Antara.
Oleh sebab itu, Suhariyanto mengatakan BPS akan melibatkan ketua RT di seluruh Indonesia yang berjumlah 1,2 juta untuk mendistribusikan kuisoner sensus penduduk ke masing-masing rumah tangga. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post